Page 69 - MODUL SUFA REVISI
P. 69

bergabung ke Batalyon dari arah pedalaman. mereka memperkuat Batalyon dalam

               berbagai serangan gerilya untuk merebut kembali Bondowoso.


                       Selain dari arah Timur Kota, penyerangan pasukan Batalyon juga dilakukan

               dari arah Utara dan Barat Kota. rumah dan gudang gudang penting musuh dibakar,

               kawat telepon diputuskan dan jembatan-jembatan pun dihancurkan oleh pasukan.
               penyerangan juga dilakukan terhadap markas KNIL di rumah panggung kotakulon,

               sekarang di sebelah barat Makam Pahlawan, dimana dalam serangan ini 19 Serdadu

               musuh  tewas  Dan  10  senjata  panjang  berhasil  disita.  Penghadangan  terhadap

               kendaraan  Patrol  musuh  juga  dilakukan  pasukan  Batalyon  di  beberapa  tempat

               strategis  dengan  menggunakan  senjata  ringan  dan  granat.  Dan  pasukan  pun  di
               waktu  yang  bersamaan  mulai  menelusuri  jaringan  mata-mata  musuh  untuk

               menghindari diketahuinya lokasi-lokasi pasukan Batalyon beserta rencana-rencana

               penyerangannya. Pieters, anggota WDMD yang berperan sebagai mata-mata musuh

               berhasil  ditangkap  pasukan  dengan  umpan  seorang  wanita  peranakan  Arab

               bernama  nyonya  Ti,  dan  mata-mata  yang  dikenal  kejam  ini  langsung  dibunuh  di
               rumahnya.



                       Dari  arah  selatan  pasukan  menyerang  markas  AP  (Algemeene  Politie),  12

               orang AP menyerang lengkap beserta 12 pucuk senjata nya. Sektor lain,  Pasukan
               gabungan TRIP, MB dan tentara dipimpin Soekarti dari MB menyerang pos musuh

               di Maesan yang  dilanjutkan dengan membakar toko-toko di sekitarnya. Wonosuko

               Tamanan terjadi kontak senjata antara pasukan BPRI  dan musuh, 4 Serdadu musuh

               tewas.  Di  Desa  Sumber  pandan  grujugan,  gabungan  pasukan  MB  dan  tentara

               berhasil menghancurkan truk  beserta seluruh pasukan didalamnya dengan granat
               tangan hasil rampasan. 4 regu pasukan MB  dan tentara di bawah Letnan Soemantri

               di bulan Oktober 1947  berhasil menyelamatkan wedana Tamanan R.  Badrun Sapari

               yang kemudian mengungsi ke markas Komando Batalyon. Sementara itu,  Pasukan

               gabungan ALRI, AD, PTRI, MB dan TRIP saat Tengah beristirahat di desa Kabuaran

               tiba-tiba  diserang  musuh.  Pasukan  yang  berjumlah  sekitar  20-an  ini  mengadakan
               perlawanan,  namun  Karena  posisinya  terkepung  mereka  sulit  untuk  meloloskan

               diri. Baru setelah beberapa waktu berikutnya  pasukan berhasil menjebol salah satu


                                 E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  62
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74