Page 74 - MODUL SUFA REVISI
P. 74

Musuh yang mengetahui arah mundurnya pasukan kembali membombardir

               pengungsi  dengan  tembakan  meriam  dan  mortar,  korbanpun  berjatuhan  di  pihak

               pengungsian  dan  pasukan  pun  menjadi  tercerai  berai.  Untuk  menghindari

               bertambahnya korban di pihak rakyat akibat bombardemen ini, sebagian pasukan
               kemudian memilih untuk memisahkan diri dari rombongan pengungsi dan mundur

               kea  rah  utara  kota.  Namun  bombardemen  masih  terus  berlanjut  dan  korban  pun

               semakin  bertambah  banyak,  sehingga  hanya  dalam  jangka  waktu  sehari  setelah

               pendaratan  pasukan  musuh  di  pantai  Pasir  Putih,  kota  Bondowoso  punberhasil
               sepenuhnya  dikuasai  musuh.  Setelah  kota  Bondowoso  dikuasai,  musuh  segera

               memamerkan  kekuatan  persenjataannya  di  alun-alun  kota  Bondowoso.  Tidak

               kurang dari panser, tank dan berbagai persenjataan berat lainnya diparkir berjajar di

               alun-alun.


                       Di  tempat  pengungsian  para  pejuang  pun  mulai  kembali  melakukan

               konsolidasi  dan  karena  pasukan  masih  dalam  keadaan  panik  dan  tercerai  berai

               akibat  bombardemen  musuh  maka  tugas  pengumpulan  pengawasan  dan
               pengaturan  pasukan  kemudian  diserahkan  pada  Lettu  Soemardi  dan  pembantu

               Letnan  Pratiwo  sambil  menunggu  perintah  lebih  lanjut,  senjata  pasukan  juga

               diamankan.


               2.     Perlawanan Rakyat

                       Sejak  dikuasainya  Kota  Bondowoso  oleh  musuh,  perlawanan  juga  muncul

               dari  kelompok  pejuang  rakyat  untuk  merebut  kembali  Kota  Bondowoso.  bentuk

               perlawanan  ini  ditunjukkan  secara  nyata  oleh  rakyat  desa  poler  Soembertengah

               curahdami,  yang  berani  dan  menyerang  konvoi    mobil  lapis  baja  musuh  yang
               dilengkapi senjata modern dan otomatis. Serang  dipimpin oleh  Bapak  Ba’i  dan 1

               Luka  berat,  sementara  di  pihak  musuh  Kehilangan  8  orang  serdadunya,  serta

               pasukannya kocar-kacir melarikan diri. dan perlawan rakyat Poler tersebut, Pihak

               Musuh  mulai  bertindak  ganas  pada  masyarakat.  rakyat  yang  dicurigai  langsung

               ditangkap,  demikian  pula  rumah-rumah  yang  dicurigai  sebagai  pusat  kegiatan
               perlawanan, juga  mulai dibakar.  Salah satu alasan keganasan ini muncul Adalah

               karena dendam musuh akibat di porak porandakan nya pasukan mereka oleh rakyat


                                 E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  67
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79