Page 78 - MODUL SUFA REVISI
P. 78

diperjalanan.  Sehingga bila dibandingkan dengan gerak pasukan lainnya, pasukan

               yang  terlibat  dalam  wingate  action  umumnya  lebih  banyak  mengalami  kesulitan

               dan penderitaan dalam gerakannya. Dari kedua gerakan wingate, Brigade “ Hayam

               Wuruk” yang bergerak menuju daerah Surabaya mengalami perlawanan berat dari
               pasukan  musuh.  Akibat  Serangannya ke  barisan  terdepan  musuh  di  daerah  Pacet

               Trawas dan Tretes, Gerakan Wingate Brigade ini diketahui musuh titik.


                      Dengan  Menggerakkan  sedikitnya  1  resimen  pasukan  yang  didukung

               pasukan  lapis  baja,  kesatuan  artileri  dan  pesawat-pesawat  tempurnya,  musuh

               kemudian menunggu gerakan Brigade ini di daerah Mojosari dan Porong di kedua

               daerah ini pertempuran segera berkobar dengan hebatnya Batalyon Mayor Soecipto
               dapat  dihancurkan  musuh,  bahkan  Mayor  Soecipto  terluka  dan  tertawan.  nasib

               serupa  juga  dialami  Batalyon  Mayor  Bambang  Juono,  sebagai  pasukannya  yang

               telah  menyeberangi  sungai  Porong  berhasil  dihancurkan  musuh  di  daerah

               Krembung. Sisa pasukan Brigade tercerai berai akibat serangan ini, untuk kemudian

               pasukan  kembali  why  melakukan  konsolidasi  dan  di  bawah  pimpinan  Mayor
               Kadim serangan gerilya dapat dilanjutkan lagi di daerah selatan Mojokerto.



                      Seperti  yang  dialami  Brigade  “Hayam  Wuruk”,  Komando  Brigade  III

               “Damarwulan” juga  mengalami perlawanan pasukan musuh. Saat berada di Desa
               Karangkedawung  Jember,  pagi  hari  8  Februari  1949,  mendadak  pasukan  telah

               terkepung  musuh.  pasukan  segera  melancarkan  serangan  untuk  menembus

               kepungan  musuh,  dan  dalam  pertempuran  yang  kemudian  berkobar  dengan

               hebatnya,  Komandan  Brigade  III  Letkol  Moh.  Soeroedji  terluka  parah  untuk

               kemudian  gugur.  Dalam  pertempuran  ini  banyak  korban  berjatuhan  dari  pihak
               Brigade III,  antara lain Vandrig Cadet Husodo dan Su’ud, sepeninggal komandan

               Brigade III, Letkol Abdul Rifai Komando Batalyon 27 Brigade III ini yang saat itu

               terhitung  paling  senior  selanjutnya  diposisikan  kan  sebagai  pengganti  Komandan

               Brigade III  Letkol Moh. Soeroedji yang telah gugur. Namun, kemudian diketahui

               bahwa Letkol Abdul Rifai ternyata telah menyebrang ke pihak musuh dan berbalik
               melawan  pasukan  TNI.  pimpinan  Brigade  III  akhirnya  diambil  alih  Mayor  Imam





                                 E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  71
   73   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83