Page 76 - MODUL SUFA REVISI
P. 76
Para perwira berkuda sempat menjadi tontonan yang menggelikan yakni
ketika pedang samurai yang dipakai para perwira penunggang kuda memukul
pantat kuda saat berjalan yang menyebabkan kaget dan sukar dikendalikan
binatang tersebut kuda-kuda kemudian melonjak kaget dan pasukan berkuda pun
menjadi kacau bahkan ada perwira yang sempat terjatuh dari kudanya karena
lonjakan kuda tersebut turut dilantik pada acara tersebut 2 Brigade di jajaran divisi 1
Jawa Timur yaitu Brigade Hayam Wuruk dibawah Mayor Pramu Harjo dan Brigade
3 Damarwulan di bawah Letkol Moh. Soerodji. Brigade 3 Damarwulan membawahi
3 Batalyon 25 di bawah Mayor Saifuddin 26 dipimpin mayor EJ magenda dan
Batalyon 27 dibawah Letkol Abdul Rivai serta satu kesatuan dekking.
Pelantikan juga sekaligus menandai perubahan kesatuan Batalyon 6 menjadi
Batalyon 26 dengan markas tetap di sumbermanjing Malang Selatan sesuai rencana
gerakan penyusupan Wingate Action Daerah yang dikuasai musuh di jajaran
Brigade tiga pembagian tugasnya meliputi resimen komando dan Batalyon 25 ke
Jember Batalyon 2 menuju ke daerah Besuki dan sekitarnya dan Batalyon 27 ke
Banyuwangi sedangkan gerakan penyusupan Brigade Hayam Wuruk dari Kediri
menuju keresidenan Surabaya. komandan Batalyon 26 mayor EJ magenda Sesuai
pelantikan segera kembali ke sumbermanjing Malang Selatan perjalanan ke
sumbermanjing ditempuhnya dengan kendaraan sedan yang berban masip Yang
goncengan nya sangat keras bagi pengendaranya Sesampainya di sumbermanjing
Mayor EJ magenda Segera memberikan briefing pada para komandan dibawahnya
tentang rencana di lakukannya gerakan penyusupan Wingate Action ke daerah
Besuki dan sekitarnya. Karena jauh dan beratnya Medan yang akan ditempuh para
komandan diinstruksikan untuk mempersiapkan fisik dan mental serta perbekalan
pasukan sambil menunggu Penentuan hari keberangkatan Selain itu karena gerakan
penyusupan ini juga di rangkaian dengan serangan gerilya untuk merebut kembali
Bondowoso kesiapan persenjataan pasukan juga diminta untuk diteliti oleh masing-
masing Komandan.
Sempitnya tenggang waktu antara waktu persiapan dengan saat
keberangkatan pasukan membuat persediaan bahan makanan pasukan tidak
E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI 69