Page 72 - MODUL SUFA REVISI
P. 72

sementara serangan pejuang tidak dapat dipastikan kapan dan ke mana tujuannya

               serta  berapa  kekuatannya.  Untuk  menyerang  posisi  pejuang,  musuh  tidak

               mengetahui  posisinya  secara  tepat.  jaringan  mata-mata  mereka  telah  banyak

               diputuskan,  Sementara  perlawanan  rakyat  bias  terjadi  setiap  saat  pada  konvoi
               pasukan. Sulit bagi musuh untuk  memilah-milah kesatuan rakyat dan prajurit saat

               itu,  mereka  begitu  menyatu  dan  utuh.  Pihak  musuh  menyadari  bahwa,  Kendati

               tidak seluruh rakyat melakukan perlawanan maka itu bukan merupakan pertanda

               bahwa mereka  memihak Belanda, selalu saja muncul perlawanan dalam bentuk lain
               yang  mendukung  perjuangan  pasukan,  bantuan  pangan  dan  informasi  pada  para

               pejuang  misalnya.  persatuan  antara  rakyat  dan  pejuang  semakin  mempertinggi

               keyakinan  untuk  dapat  merebut  kembali  Kota  Bondowoso,  blokade-blokade

               pengamanan semakin diperketat pihak musuh. kehancuran musuh dari satu lokasi

               ke  lokasi  lain  semakin  nyata,  kemenangan  pejuang  tampaknya  Hanya  tinggal
               menunggu waktu saja.



               C. Perlawanan Rakyat

               1.     Belanda Menduduki Kota Bondowoso

                     Dari lokasi daratan pasukan di pantai Pasir Putih, musuh segera melancarkan
               serangan  ke  Situbondo  langsung  menuju  Prajegan.  Pertahanan  pasukan  Batalyon

               dan ALRI di kedua daerah ini dengan mudah dipatahkan, kedua pasukan ini segera

               bergerak  mundur  bergabung  dengan  pasukan  lain  di  lini  pertahanan  berikutnya.

               Saat  serangan  musuh  ke  Situbondo,  yang  gugur  ditembak  mati  pasukan  Belanda

               Rasadi  di  Situbondo.  Selain  itu,  pasukan  Lettu  Isn  Soetaryo  yang  bertugas  di
               simpang  tiga  Besuki  Pasir  Putih  juga  terlibat  kontak  senjata  dengan  pasukan

               Belanda.  Dalam  kontak  senjata  ini  gugur  Sersan  Ismail  dan  3  anggota  pasukan,

               sementara  7  korban  lainnya  luka-luka  dan  pasukan  segera  mundur  ke  daerah

               Curahdami.


                       Setelah  berhasil  menguasai  Situbondo  dan  Prajegan,  basis  penyerangan  ke

               Bondowoso  kemudian  dipusatkan  di  Prajegan.  Berikutnya  Bondowoso  mulai

               diserang  musuh.  Penyerangan  ini  diawali  dengan  tembakan-tembakan  artileri

               kearah  kubu-kubu  pertahanan  pejuang.  Kemudian,  musuh  dengan  dipelopori

                                 E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI  65
   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77