Page 88 - FIX_MODUL SUFA FLIP BOOK
P. 88
Sebutan pertahanan yang telah digunakan sebelumnya untuk pembagian
tugas dan wilayah diganti dengan vak. Saat itu dibentuk vak-vak dengan
pembagian wilayah dan dipimpin meliputi Vac A dipimpin Kapten Untung dengan
wilayah di daerah Kawedanaan Besuki dan Sidoarjo, Vak B di bawah kapten
Soewito dengan wilayah di daerah Suko, Jember, Arjasa, dan Jelbuk berkedudukan
di Panduman, Arjasa, Vak C dipimpin Lettu, R. Soetejo dengan wilayah daerah
Bondowoso barat berkedudukan di Kopang, dan dan Vak D dipimpin Pembantu
Letnan Moh. Natsir meliputi daerah sukowono, Maesan dan Kalisat, sementara
Komandan Batalyon beserta staf dan Detasemen markas berkendudukan di
Dawuhan, Soeolor dan Maesan, namun, jika mendapat serangan musuh maka
kedudukan Komando Batalyon akan dipindahkan ke daerah Kebon kentang,
kajangan dan Dawuhan. Setelah pembentukan vak-vak dilakukan, perjalanan
pasukan dilanjutkan dan pada 25 Januari 1949 pasukan tiba di Ardisaeng, Kopang,
Kecamatan Weringin.
Kedatangan pasukan di ardisaeng rupanya diketahui pihak musuh, dua
Kompi pasukan musuh secara tiba-tiba mengepung posisi pasukan, Pertempuran
sengit pun berkobar pasukan berhasil menerobos kepungan dan mengundurkan diri
ke lokasi yang aman. Kendati dapat meloloskan diri dari kepungan, Batalyon
kehilangan Serma Brahim yang gugur tertembak saat pasukan terkepung karena
gerak pasukan telah diketahui musuh. Pasukan Batalyon saat itu itu 27 Januari 1949
segera dipecah berdasarkan pembagian vak-vak yang telah ditentukan, dan
pasukan segera diberangkatkan menuju kedudukan masing-masing komando
Batalyon sendiri dari Ardisaeng Terus berangkat menuju curahdami, Gading dan
Patirana. Dua hari kemudian 29 Januari 1949 kedudukan Detasemen markas
diserang oleh musuh, dalam serangan ini gugur pembantu Letnan Mustawi dan
seorang prajurit.
E-MODUL PEMBELAJARAN SEJARAH BERBASIS INKUIRI 81