Page 6 - Motherless World
P. 6
Motherless World.
Day 1: "The Weight of Duty"
Hari 1: "BobotTugas"
Scene:
It's late evening in the city of New-nesia. The skies are tinted with a strange artificial hue as lights from
the towering buildings pulse with the energy of the bustling city. Javi walks down a narrow alley, his
boots echoing off the cold steel walls. His face is grim, his uniform stained from the day’s work. He
looks exhausted, both physically and mentally.
Adegan:
Petang hari di kota New-Nesia. Langit diwarnai dengan rona buatan yang aneh sebagai lampu dari denyut nadi
bangunan yang menjulang dengan energi kota yang ramai. Javi berjalan menyusuri gang sempit, sepatu botnya
menggemakan dinding baja dingin. Wajahnya suram, seragamnya diwarnai dari pekerjaan hari itu. Dia terlihat
kelelahan, baik secara fisik maupun mental.
He reaches a hidden part of the city, away from the ever-watching surveillance of the government, and
finds a small, dimly lit bar—a place where he usually retreats to drown his guilt.
Dia mencapai bagian tersembunyi dari kota, jauh dari pengawasan pemerintah yang terus mengamati, dan
menemukan bar kecil yang menyala-tempat di mana dia biasanya mundur untuk menenggelamkan rasa
bersalahnya.
As he enters, Lleona is already sitting at the bar, sipping a drink.
Saat ia masuk, Lleona sudah duduk di bar, menyeruput minuman.
Javi: (sitting beside her)
“Another one. Make it strong.”
Javi: (duduk di sampingnya)
"Satu lagi. Buatlah kuat."
Lleona: (glancing at him)
“You look like hell. Another rough day at work?”
Lleona: (meliriknya)
“Kamu terlihat sangat berantakan. Hari yang berat lainnya di tempat kerja? ”
Javi: (gritting his teeth)
“It’s always a rough day, Lleona. I’m starting to think it’ll never be anything else.”
Javi: (menggertakkan giginya)
6 | P a g e