Page 10 - Motherless World
P. 10
Lleona studies him for a moment, her eyes narrowing in suspicion, but she says nothing. Instead, she
finishes her drink, stands up, and grabs her jacket.
Lleona mengamatinya sejenak, matanya menyipit karena curiga, tetapi dia tidak mengatakan apa pun. Sebaliknya,
dia menghabiskan minumannya, berdiri, dan meraih jaketnya.
Lleona: (warning)
“Get your head straight, Javi. Tomorrow’s another day, and we’ve got work to do. Don’t let these
thoughts get you killed.”
Lleona: (peringatan)
“Tetaplah berpikir jernih, Javi. Besok adalah hari yang baru, dan kita masih punya pekerjaan yang harus
diselesaikan. Jangan biarkan pikiran-pikiran ini membunuhmu.”
She walks out, leaving Javi alone with his thoughts. The bar feels even quieter now, the weight of his
guilt and doubt pressing harder on his chest. He looks back at the propaganda on the screen, the smiling
faces, the bright lights of New-nesia, and feels an overwhelming sense of hollowness.
Dia keluar, meninggalkan Javi sendirian dengan pikirannya. Bar itu terasa lebih sunyi sekarang, beban rasa
bersalah dan keraguannya semakin menekan dadanya. Dia melihat kembali propaganda di layar, wajah-wajah
yang tersenyum, lampu-lampu terang New-nesia, dan merasakan kekosongan yang luar biasa.
Javi: (to himself)
“Tomorrow… another day in paradise.”
Javi: (kepada dirinya sendiri)
“Besok… hari lain di surga.”
10 | P a g e