Page 15 - Motherless World
P. 15
Gelia melotot ke arah putrinya, suaranya bergetar.
Gelia:
"You don’t know what they do, Abigaile. You don’t understand."
Gelia:
"Kau tidak tahu apa yang mereka lakukan, Abigaile. Kau tidak mengerti."
Javi: (softly)
"She’s right. I’m not like the others. I don’t want to hurt you or your daughter."
Javi: (dengan lembut)
"Dia benar. Aku tidak seperti yang lain. Aku tidak ingin menyakitimu atau putrimu."
Gelia: (still wary, but desperate)
"Then why are you still working for them? If you don’t want to be like them, why are you one of
them?"
Gelia: (masih waspada, tapi putus asa)
"Lalu mengapa kamu masih bekerja untuk mereka? Jika kamu tidak ingin menjadi seperti mereka, mengapa
kamu menjadi salah satu dari mereka?"
Javi doesn’t know how to answer. He’s been asking himself that same question for days, but now, face-
to-face with this mother and her child, it hits him harder than ever. His silence makes Gelia shake her
head in frustration.
Javi tidak tahu harus menjawab apa. Ia sudah menanyakan hal yang sama kepada dirinya sendiri selama berhari-
hari, tetapi sekarang, saat berhadapan langsung dengan ibu dan anak itu, hal itu lebih menyakitkan baginya
daripada sebelumnya. Keheningannya membuat Gelia menggelengkan kepalanya karena frustrasi.
Gelia: (angry, but trying to stay calm)
"You’re part of the problem. You kill people like me. People who just want to live. You let them control
everything, and you enforce it."
Gelia: (marah, tetapi berusaha tetap tenang)
"Kau bagian dari masalah. Kau membunuh orang-orang sepertiku. Orang-orang yang hanya ingin hidup. Kau
biarkan mereka mengendalikan segalanya, dan kau memaksakannya."
Abigaile tugs at her mother’s arm, trying to ease the tension.
Abigaile menarik lengan ibunya, mencoba meredakan ketegangan.
15 | P a g e