Page 16 - Motherless World
P. 16
Abigaile:
"Mom, stop. He’s not like that."
Abigaile:
"Bu, hentikan. Dia tidak seperti itu."
Javi: (quiet, regretful)
"Maybe I am. Maybe I’ve been lying to myself all along."
Javi: (diam, menyesal)
"Mungkin aku memang seperti itu. Mungkin selama ini aku berbohong pada diriku sendiri."
For a moment, there’s an awkward silence. Javi feels the weight of his uniform like a chain around his
neck, pulling him down. He stares at Abigaile, this little girl who should have never existed in this world,
and something inside him begins to shift.
Untuk sesaat, terjadi keheningan yang canggung. Javi merasakan beban seragamnya seperti rantai di lehernya,
menariknya ke bawah. Ia menatap Abigaile, gadis kecil yang seharusnya tidak pernah ada di dunia ini, dan
sesuatu di dalam dirinya mulai berubah.
Javi: (sighing, conflicted)
"Look, I… I don’t know what to do anymore. I used to believe in this system, but now I’m not so sure.
But if I let you go… If they find out…"
Javi: (menghela napas, bingung)
"Dengar, aku... aku tidak tahu harus berbuat apa lagi. Aku dulu percaya pada sistem ini, tapi sekarang aku tidak
begitu yakin. Tapi kalau aku membiarkanmu pergi... Kalau mereka tahu..."
Gelia: (pleading)
"Please. We’ve been hiding for years. Abigaile doesn’t deserve this. She deserves a chance to live, to
be free."
Gelia: (memohon)
"Kumohon. Kami telah bersembunyi selama bertahun-tahun. Abigaile tidak pantas menerima ini. Dia berhak
mendapatkan kesempatan untuk hidup, untuk bebas."
Javi looks at Gelia, then down at Abigaile. He’s torn, his mind racing with the consequences of what
he’s about to do. He’s been following orders his whole life, but now, standing here, it feels wrong.
Everything about this feels wrong.
Javi menatap Gelia, lalu menatap Abigaile. Ia bimbang, pikirannya berpacu dengan konsekuensi dari apa yang
akan ia lakukan. Ia telah mengikuti perintah sepanjang hidupnya, tetapi sekarang, berdiri di sini, rasanya salah.
Segala hal tentang ini terasa salah.
16 | P a g e