Page 17 - Sinar Tani Edisi 4102
P. 17
Pangan E-paper Edisi 10 - 16 September 2025 | No. 4102 Tahun LVI 17
Petani Singkong,
Bak Tamu
di Kampung Sendiri
Singkong menjadi komoditas yang begitu melekat
bagi masyarakat Indonesia. Namun, nasib miris
masih menyelimuti petani singkong. Morat
maritnya tata niaga membuat singkong ibarat
tamu di rumah sendiri karena terdesak produk
impor.
P rovinsi Lampung me Mereka kompak menyampaikan
bahwa tanpa regulasi tata niaga
rupa kan sentra produksi
yang jelas, hubungan antara petani
Bahkan
singkong.
dan pabrik tidak pernah menemukan
Gubernur
menurut
Rahmat
Lampung,
“Bersama beberapa bupati kami
Mirzani Djausal, kontri
menghadap Pak Menteri karena
busi nya hampir 70 persen dari kesepakatan harga yang pasti.
produksi singkong Indonesia. Data menghadapi permasalahan harga
Kementerian Pertanian, ratarata singkong di Provinsi Lampung yang
produksi singkong nasional pada terus turun. Saat ini kita sedang
lima tahun terakhir (20202024) mengusahakan agar harga bisa
sebesar 15,7 juta ton per tahun. Pada segera distabilkan dan diseragamkan,
2024, produksi singkong sebesar 15,1 tidak hanya di Lampung tapi juga di
juta ton cenderung turun dibanding seluruh Indonesia,” tutur Gubernur serta menetapkan singkong sebagai produksi dan tata niaga singkong
produksi pada 2020 dan 2023 yang Rahmat. salah satu komoditas prioritas. sejalan dengan agenda kemandirian
masingmasing mencapai 16,2 juta Rahmat menilai, sebenarnya Dengan begitu, kestabilan harga pangan nasional,” kata Bob.
ton dan 16,7 juta ton. potensi ekonomi singkong di dapat terjaga. “Tadi juga dibahas
Meski Lampung menjadi sentra Lampung sangat besar. Total peluang agar BUMN bisa masuk Komitmen Pemerintah
terbesar produksi singkong di Produk Domestik Bruto (PDB) mendukung pembangunan pabrik di Pada kesempatan tersebut,
Indonesia, namun harga singkong dari sektor singkong hingga sentra produksi singkong,” katanya. Menteri Pertanian, Andi Amran
terus tertekan. Hal ini akibat turunannya diperkirakan mencapai Ketua Badan Legislasi (Baleg) Sulaiman menegaskan komitmen
masuknya impor tepung tapioka dan hampir Rp50 triliun. Bahkan sekitar DPR RI, Bob Hasan berharap dukung pemer intah untuk mengawal regu
singkong yang membuat produk satu juta keluarga di Lampung langkah cepat pemerintah dalam lasi nasional terkait tata niaga
lokal sulit bersaing. menggantungkan hidup dari menangani persoalan harga dan singkong. Menurutnya, aturan ter
“Lampung sebenarnya sangat singkong, dengan lahan tanaman penyerapan panen petani singkong sebut harus segera diputuskan dan
mampu memenuhi kebutuhan lokal. yang lebih luas dibandingkan padi di Lampung. Langkah ini merupakan dijalankan secara konsisten agar
Namun, petani tetap miskin karena dan jagung. solusi nyata di lapangan yang petani memperoleh kepastian usaha.
harga singkong ditekan impor. Jika bisa dirasakan petani di lapangan. Mentan memastikan akan segera
kondisi ini terus berlanjut, petani Potongan Harga “Kami di DPR, khususnya Baleg, menerbitkan surat resmi untuk
bisa berhenti menanam singkong. Sementara itu, Anggota DPRD mendukung penuh langkah cepat menetapkan harga minimal singkong
Karena itu, kami meminta perhatian Provinsi Lampung, Mikdar Ilyas dalam menyelesaikan persoalan secara nasional, dengan mengacu
pemerintah pusat agar tata niaga menambahkan, permasalahan singkong di Lampung,” katanya. pada regulasi yang telah berlaku di
singkong segera dibenahi,” ujarnya harga singkong yang dialami petani Sesuai laporan Gubernur, ungkap Lampung. Bahkan ia me nekankan
Data Kementerian Pertanian tidak hanya terkait fluktuasi pasar, Bob, tingginya harga singkong di pentingnya sinergi antara pemerintah
lagi, angka impor cenderung naik tetapi juga potongan harga yang daerah tersebut membuat sejumlah pusat, pemerintah daerah, asosiasi
dan angka ekspor cenderung turun. sangat besar serta masuknya impor. pabrik lebih memilih membeli petani, dan pelaku industri dalam
Pada Tahun 2024 menunjukkan “Persoalan harga singkong ini bukan dari luar Lampung, sehingga membangun tata niaga singkong
angka impor menembus 277 ribu hal baru,” tegasnya. menyulitkan petani lokal. Karena itu, yang lebih sehat dan berkeadilan.
ton. Angka tersebut menandakan Pertama, ungkap Mikdar, ada pemerintah tidak boleh membiarkan Amran mendorong peningkatan
kebutuhan dalam negeri belum masalah potongan harga yang petani menanggung kerugian akibat produksi singkong dengan kualitas
mampu dipenuhi, baik dari sisi kuan sangat tinggi hingga 5060 persen ketidakpastian harga dan lemahnya pati lebih tinggi agar kebutuhan
titas maupun kualitas bahan baku. dari harga Rp1.350/kg. Potongan serapan pasar. “Harus ada intervensi industri dalam negeri terpenuhi, sekali
Kondisi petani singkong harga tersebut jelas membuat petani nyata untuk melindungi mereka,” gus memperkuat posisi tawar petani
yang memprihatinkan tersebut, menderita, bahkan modal pun tidak tegas Bob Hasan. di hadapan pabrik. “Jika tata niaga ini
mendorong Gubernur Lampung kembali. Kedua, masalah impor Menurutnya, ketersediaan kita perbaiki, singkong akan menjadi
Rahmat bersama empat bupati dari yang semakin menekan harga di singkong yang stabil dan harga komoditas luar biasa. Nilai tambahnya
Provinsi Lampung menemui Menteri tingkat petani. “Semua persoalan yang terjangkau akan membawa besar, bahkan bisa menopang
Pertanian, Andi Amran Sulaiman di ini tadi sudah kami sampaikan ke manfaat ganda. Di satu sisi, petani ekonomi daerah maupun nasional.
Jakarta, Selasa (9/9). Empat bupati Pak Menteri,” ujar Mikdar yang juga mendapatkan kepastian usaha dan Kita siap mengawal penuh,” katanya.
yang mendampingi Gubernur dalam menjabat sebagai Ketua Pansus Tata peningkatan pendapatan. Di sisi “Saya mau singkong Lampung
pertemuan tersebut adalah Bupati Niaga Singkong. lain, industri olahan pangan juga bisa 70 ton per hektar. Saya minta
Lampung Utara, Bupati Lampung Ia menegaskan, DPRD akan terus memperoleh bahan baku secara Sekjen memanggil tim khusus. Nanti
Tengah, Bupati Lampung Timur, dan mengawal agar pemerintah menutup berkesinambungan. akan saya ajarkan langsung supaya
Bupati Mesuji. keran impor dan menetapkan harga “Singkong adalah komoditas bisa diterapkan di Provinsi Lampung.
Pertemuan tersebut membahas yang lebih proporsional. Dirinya strategis. Selain pangan pokok Kita kawal regulasi sistem tata niaga
persoalan anjloknya harga singkong berharap, pemerintah segera alternatif, juga menjadi bahan baku singkong, petani untung , tapi pabrik
di Lampung yang berdampak memastikan kualitas singkong industri, bahkan bioenergi. Karena juga tidak dirugikan,” tambah Amran.
langsung terhadap jutaan petani. nasional, melarang impor berlebih, itu, kebijakan untuk memperkuat Yul