Page 147 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 147

Kopi                   6$1.303      ..         107  .. 84.9 ,-:-
             Tahun  1940
             Kopra              117.857.041               6.129.304,-
             Pala                 1.282.641                 340.239,-
             Full                   268.793                 263.287,-
             Cengkeh                241.480                 140.296,-'
             Kopi                   372.031                  56.173,-


             Sumber :  diolah dari M. van Rhijn, op.  cit., llal. 35.
                 Karena kopra adalah  hasil utama rakyat maka perkembangan
             harganya  san~at .  memprihatinkan  terutama b~gi petani di seluruh
             wilayah  Keresidenan  Manado.  Pembelian  kopra  rakyat  baik oleh
             pemerintah  maupun  pedagang  diberikan  harga  per  kwintal  (per
             100  Kg).  Hasil  kopra  per  daerah yakni. Kepulauan  Sangir Talaud
             dibulatkan sekitar 35.000 ton, Minahasa dan Bolaang ft,1ongondow
             sekitar  63.000  ton, Gorontalo hasilnya sekitar  12.000 ton, Teluk
             Tomini  dan  kepulauan  Togean  sekitar  60.000  ton,  Luwuk  dan
             kepulauan  Banggai  12.000  ton,  Donggala  dan  sekitamya  16.000
             ton  sedangkan  Tolitoli  tambah  Kwandang  berkisar  16.000  ton
             yaitu  di  tahun 1939. Harga kopra sangat tidak stabil;Januari 1932
             harganya  f.6,48  sedangkan  akhir  tahun  itu  turun  sampai  f.2,96
             per  kwintal.  Pada  tahun  berikutnya  harga  Januari  meningk.at
             dibandingkan  dengan  harga  Desember  tahun  sebelumnya  yaitu
             f.5,88 tetapi akhir tahun 1933 itu turun seperti keadaan·tahun lalu
             yakni f.2,96  per kwintal.  Harga  Januari  1934 lebih rendah  diban-
             dingkan  dengan  harga  Desember  sebelumnya  yaitu  hanya  f.2,72
             tapi  di  akhir  tahun  itu  menunjukkan  perbaikan  sedikit  dengan
             harga  f.3,08 per kwintal. Tahun 1935 terlihat adanya perkembang-
             an  harga yang cukup menggembirakan walaupun  belum  mencapai
             tingkat harga Januari  193 2.  Harga kopra makin lama makin. cerah
             yang mencapai puncaknya tahun 193 7 di mana pada bulan J anuari
             tercatat  angka  setinggi  f.13, 7  5.  Tetapi , harga  itu  dengan  segera
             merosot lagi ke  tingkat yang sangat  kurang  menguntungkan yaitu
             pada  Desember  1937  tercatat  setiap · kwintal  harganya  hanya
             f.4,95  yang tidak pernah dapat diperbaiki lagi  sampai ;tahun 1940
                                                                       . .
             dengan  harga  terendah  di  bulan  September  yaitu  f.1,53  saja .
             Untuk jel~snya dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
                                                     '



             138
   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151   152