Page 151 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 151
· Oleh · karena · 'ter]~ditty~ • i>enyebaran· penduduk, · maka .dapat
dijamin bahwn h~ itulah yarig antara iain teiah menyebabkan
turunnya' impor. beras dalam periode 1928 sampai l 940 w3.taupun
ada kenaikan inenyolok di_tanun 1937. . ·
- . . . , . .
C. INTERAKSI TERHADAP KEGIATAN .PARTAI/ORGANI-
SASI .
Tahun-tahun antara 1908 :-- 1927 merupakan tahun-tahun
persiapan untuk memperkembangkan pergerakan nasional selan-
jutnya. Sejak itu ·lahirlah nasionalisme revolusioner dengan cita-
citanya yang tegas ke arah emansipasi politik dengan jalan kerja
sendiri · secara aktif dengan bersenjatakan ideologi kesatua:n
Indonesia. Pelopor gerakan ini ialah /ndische Vereeniging, yang
kerrrndian bernama Perhimpunan Indonesia (Pl), didirikan tahun
1908 di Nederland, yang kemudian mewujudkan Partai Nasional
Indonesia (PNI) setelah beberapa pen:iimpinnya kembali ke Indo-
nesia. Udara kemerdekaan di Eropa yang mereka hirup, semangat
nasionalisme bangsa-bangsa terjajah sedunia yang merasuk alam
pikiran mereka, menggugah hati mereka untuk memperjuangkan
nasib bangsanya sendiri yang berada di bawah penjajahan Belanda.
Pandangan politik demikian itu sejalan dengan gagasan
nasionalisme modern di Indonesia yang memberikan jalan ke arah
terbentuknya satu gerakan yang bercorak nasional murni dan
bersifat radikal. Pengambil inisiatif gerakan ini ialah Ir. Sukarno
bersama beberapa rekannya mendirikan organisasi PNI 4 Juli 1927
di Bandung. Hubungan organisasi ini dengan PI di Nederland
sangat erat. PNI mulai mengadakan propaganda yang intensif baik
dengan lisan maupun dengan tulisan demi memperjuangkan
f . Kemerdekaan Indonesia. PNI berusaha keras memadu kekuatan
nasional dengan trilogi -yang disebut trilogi nationale geest -
nationale wil - nationale daad. Pemerintah mulai membayangkan
pecahnya lagi pemberontakan lalu .menangkapi para pimpinan PNI
di mana dilakukan lebih dari 400 penangkapan di seluruh Indo-
nesia. Seluruh pergerakan mengajukan protes demikian juga partai
buruh dan komunis di Nederland.
Penangkapan-penangkapan itu membawa para pimpinan PNI
ke depan sidang pengadilan kolonial. Tanpa gentar sedikit pun juga
diajukan pembelaan diri dengan berkata bahwasanya kini telah
menjadi jelas bahwa pergerakan nasional di Indonesia bukanlah
bikinan kaum intelektual dan komunis saja, tetapi merupakan
142