Page 153 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 153
dari pemerintah Belanda menyebabkan petisi ini ditolak di tahun
1938. .
Penolakan ini menyebab}5an lahimya suatu federasi politik
yang menamakan dirinya Gabungan Politik Indonesia disingkat
GAPI. Federasi. mi merupakan gabungan dari Parindra, Garindo
dan PSII, didukung oleh Persatuan Minahasa, Pasundan serta PII
yang bertujuan untuk mempersatukan semua partai politik di
Indonesia guna membentuk Parleinen Indonesia. GAPI memper-
juangkan hak menentukan nasib sendiri, kesatuan dan persatuan
nasional, demokrasi politik, demokrasi elconomi, demokrasi sosial
dan kesatuan aksi. Untuk mencapai tujuan itu maka dibentuklah
Kongres Rakyat Indonesia di akhir Desember .1939 terdiri dari
para wakil 90 organisasi politik serta 24 organisasi lainnya yang
menunggu pengesahan keanggotaannya di Kongres itu. Belum
sempat perjuangan GAPI tercapai, pada bulan Mei 1940 Negeri
Belanda diduduki Jerman, disusul tahun berikutnya yaitu 7 De-
sember 1941 pecahnya Perang Pasifik yang menyeret Indonesia
ke tengah kancah peperangan melawan J epang. Dengan demikian
maka Kongres Rakyat Indonesia atau Majelis Rakyat Indonesia itu
tidak sempat beraksi membentuk Parlemen untuk Indonesia: 209 ·)
1. PNI Baro
PNI sebagai suatu organisasi politik, dibawa masuk ke Sula-
wesi Utara oleh G.E. Dauhan tahun 1928 dan k,emudian oleh Max
Lin uh. Dari Jakarta Dauhan terus langsung ke Siau sam bil
membawa mandat pembentukan PNI Cabang VI di sana. Begitu
tiba ia segera mengumpul rakyat dan terdaftarlah jumlah anggota
pertama sebanyak 50 orang. Kemudian Dauhan memberi.kan
mandat kepada seorang guru gubernemen A.N. Bawengan, untuk
membentuk ranting di Ondong di mana tercatat anggota pertama-
nya sebanyak 40 orang. Semangat kebangsaan yang dibawakan
oleh PNI ke Siau dan Ondong, mulai nampak dengan terbentuknya
perkumpulan-perkumpulan sosial dan olah raga di desa-desa. Di
desa Mala Siau umpamanya berdiri perkumpulan Sepak Bola
Radikal dan Koperasi Marhaen yang dipimpin oleh A.T. Gandaria
dan S. Pande. Di desa Karalung ada perkumpulan Sepak Bola
Nasional dan Koperasi Persatuan, dipimpin oleh Papude Salekede.
Ketika pemerintah kolonial mengadakan aksi penangkapan
tokoh-tokoh PNI seluruh Indonesia tahun 1929, maka kantor PNI
209) A.K. 'Pringgodigdo S.H. op. cit. haL 143.
144