Page 35 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 35

.
                   terletak di pesisir Utara.26>
              4.   Kera.;  m  Bolaang  ltang di  bawah Raja  Bondji Ponto (189(}
                   1907).  lbu  kota  kerajaan  ialah  Bolaang  Itang yang  terletak
                   di  pesisir  Utara.  Penggantinya  Raja  Ram  Suit  Ponto  yang
                   memerintah antara 1907 - 1950.
              5.   Kerajaan  Kaidipang  di  bawah  Raja  Antugia  Korompot
                   (1897-1910).  lbu  koa  ialah  Boroko  yang  terletak  di pesisir
                •   Utara  dekat  perbatasan  dengan  bekas  Kerajaan  Atinggola
                   di daerah Gorontalo.27>
                   Berhubung  Onderafdeeling Bolaang Mongondow baru kemu-
              dian dibentuk oleh Pemerintah  kolonial  Belanda pada tahun 190 I
              maka  sebelum  itu  semua  penguasa  di atas langsung berhubungan
              dengan Residen Belanda yang berkedudukan di Manado.
                   Susunan tata pemerintahan khususnya alat-alat perlengkapan
              dari  setiap  kerajaan  tidaklah  seragam.  Di Kerajaan  Bolaang Mo-
              ngondow  dalam  menjalankan  tugasnya  seorang  raja dibantu oleh
              beberapa  pejabat  yaitu  Sahada  Tompunuon,  Jogugu,  Penghulu
              dan  Mayor  Kadato.  Di  Kemjaan  Bolaang  Uki:  Raja  dan Marsao-
              leh.  Di  Kerajaan  Bintauna:  Raja,  Jogugu,  Kapiten  Laut,  Marsao-
              leh,  Walaapulu  dan  Mayor,  Walaupun  terdapat  beberapa  perbe-
             . daan dalam jenjang jabatan di setiap kerajaan itu, tapi pada umum-
              nya  penguasa  tertinggi  setiap  kerajaan  ialah  Raja  sedangkan  pe-
              jabat terendah yaitu Kepala Desa yang disebut Sangadi.
                   Semua  kerajaan  tersebut  di  atas  diikat  dengan  apa yang di-
              kenal  sebagai  "Korte  Verklaring"  atau Piagam  Perjanjian Pendek.
              Setiap  terjaCli  pergantian  raja,  piagam  itu  diperbaharui  kembali .
             . Semua  Korte     Verklaring  lSlnya  didahului  dengan  janji
              bahwa  raja  mengakui  pertuanan  Kerajaan  Belanda  dan  pemerin-
              tah  Hindia  Belanda  atas  rakyat  dan  wilayah  kerajaannya.  Raja
              dan  rakyat tidak diperkenankan  mengadakan setiap bentuk hubu-
              ngan dengan bangsa lain atau mengizinkan bangsa lain berdiam di
              dalam  wilayah  kerajaan  tanpa  izin  atau  sepengetahuan  pemerin-
              tah  kolonial.  Juga  raja  berjanji  akan  memelihara  hubungan  baik
              dengan  kerajaan  tetangganya.  Baik  raja  maupun  para  pejabat
              lainnya  diangkat  dan  diberhentikan  oleh  pemerintah  kolonial.
              Raja  tidak  berhak  mengadili  orang  yang  bukan  rakyatnya.  Raja
              26)   Wawancara dengan Abdul Murad Datunsolang. Mogolaing. 2~9-1978
              27)   Drs. Fendy. E.W. Parengkuan, Sejarah Daerah Bollllmg Mongondow, Fakultas Sas-
                   tra Universitas Sam Ratulangi, Manado, 1978, haL  11.·


               26
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40