Page 99 - eBook Manajemen Pengantar_Neat
P. 99

6.  Terlalu cepat berkembang.  Organisasi terlalu tergesa-gesa menjadi
                berkembang  besar,  tanpa  memedulikan  perlunya  melakukan
                konsolidasi  dan  secara  sistematik  memenuhi  tantangan  untuk
                berkembang.
           7.  Kegagalan etikal.  Organisasi tidak terlalu memperhatikan etika, dan
                cenderung mentoleransi tindakan-tindakan yang melanggar etika.


           PEMBAHARUAN ORGANISASI

                Setelah  sebuah  organisasi  berdiri  dan  dapat  melewati  proses
           kewirausahaan, organisasi tersebut akan segera menghadapi tantangan-
           tantangan yang  berat. Sekarang ini  semakin banyak  manajer mulai
           memikirkan apa yang akan terjadi jika anggota organisasi terjebak dalam
           rutinitas hubungan, baik dengan anggota lain, dengan para pelanggan,
           dengan pemasok, maupun dengan organisasi luar yang lain. Kerutinan ini
           akan menjadi preseden yang sulit sekali diubah, terutama jika organisasi
           menghadapi kebutuhan-kebutuhan baru. Ira Kantrov mengingatkan untuk
           mewaspadai fenomena ini dengan cara membedakan antara mengerjakan
           hal yang benar (doing the correct thing) dan menger-jakan apa yang
           didiktekan masa lalu (doing what the past dictates).
                Lebih lanjut Peter Senge mengingatkan adanya suatu bahaya jika
           mereka terjebak dalam rutinitas. Mereka tidak mempunyai energi yang
           tersisa  untuk  menciptakan  ide,  barang,  dan  hubungan  baru.  Senge
           membedakan  antara  pembelajaran  adaptif  (adaptive  learning)  dan
           pembelajaran  generatif  (generative  learning).  Pengalaman  adaptif
           dimak-sudkan untuk mengimbangi perubahan-perubahan yang terjadi,
           sedangkan pengalaman generatif mengacu pada kreativitas yang muncul
           dari usaha bersama di antara anggota organsisasi. Dengan kata lain, setelah
           organisasi didirikan dan berjalan, para manajer perlu memberi perhatian
           untuk memperbaharui hubungan. Ini merupakan praktik manajemen guna
           memperbaiki organisasi yang ada. Istilah yang paling dikenal untuk ini
           adalah intrapreneurship.

           Intrapreneurship

                Intrapreneurship  (innopreneurship  dan  internal  corporate
           venturing.).  Istilah  apapun  yang  digunakan,  ide  pokoknya  adalah
           kebiasaan memulai dan mengembangkan bisnis baru di dalam struktur
           organisasi yang sudah ada, untuk memperluas usaha dengan cara menjajaki
           peluang baru melalui kombinasi baru dari sumberdaya yang sudah ada.
           Istilah intrapreneurship berkaitan erat dengan istilah kewirausahaan



             88                                            Manajemen Pengantar
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104