Page 14 - Sinar Tani Edisi 4089
P. 14
14 Edisi 4 - 10 Juni 2025 | No. 4089 Tahun LV LIP U T AN KHUSUS
Festival Melon Nusantara,
Lahir dari Keresahan
Generasi Muda Kuningan
Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada Oktober mendatang
akan mempunyai hajatan besar Festival Melon Nusantara.
Berbeda dengan yang lain, hajatan ini merupakan sebuah
inisiasi dari keresahan generasi muda kabupaten yang
dikenal sebagai tempat pelaksanaan Perundingan Linggajati.
ounder eQuaNik Agri
Nusantara, Pipin Aripin
mengatakan, kegiatan
#1 Nusantara Melon
Fest 2025 lahir karena
Fkeresahan generasi muda
yang melihat potensi sumberdaya
alam Kuningan yang cukup besar,
tapi belum terkelola dengan
maksimal. Karena itu, festival ini hadir
untuk menumbuhkan semangat
memperkuat entitas Kabupaten
Kuningan.
”Kami mengharapkan kegiatan
ini dapat menginspirasi masyarakat,
khususnya generasi muda, untuk
lebih peduli terhadap sektor pertanian
dan melihat peluang besar yang ada
dalam industri hortikultura,” katanya
saat memberikan sambutan pada
Peluncuran Perdana #1 Nusantara
Melon Fest 2025 di Kuningan, Rabu
(28/5).
Pipin berharap dengan semangat
inovasi dan kolaborasi, festival
ini menjadi langkah nyata dalam
mewujudkan sistem pangan yang petani dan pelaku usaha di sektor dengan sinergi dan berkolaborasi,” ketahanan pangan kita memang
lebih kuat, berkelanjutan, serta pertanian. Melihat potensi tersebut, ujarnya saat sambutan peluncuran sudah bagus, tapi sayangnya
mampu memenuhi kebutuhan gizi eQuaNik Agri Nusantara sebagai #1 Nusantara Melon Fest 2025. kemandirian pangan kita belum
masyarakat secara luas. Kegiatan ini perusahaan yang bergerak di bidang Namun Andriko mengingatkan, bagus, karena masih ada impor.
juga menjadi agenda menguatkan agribisnis berinisiatif mengadakan #1 di tengah persoalan pangan yang Kita impor, jagung, gula, kedelai dan
identitas untuk nusantara dan Nusantara Melon Fest 2025. melanda dunia, bahkan Jepang daging,” tuturnya.
langkah nyata menegaskan Pipin menegaskan, festival ini mengalami persoalan ketersediaan Sementara itu, Asisten Deputi
peran daerah untuk mewujudkan menjadi momentum untuk mem- pangan dan regenerasi petani. Hal Peningkatan Daya Saing Perkebunan
ketahanan pangan. perkenalkan teknologi pertanian yang sama terjadi juga di Indonesia. dan Pertanian, Kemenko Pangan,
”Ini untuk membuktikan diri modern yang dapat meningkatkan Data BPS, jumlah petani yang Gunawan juga mengatakan,
generasi muda Kuningan semangat produktivitas dan kualitas hasil sebelumnya mencapai 33 juta orang, pemerintah telah menetapkan target
melakukan perubahan. Kami meng- panen. Festival ini juga diharapkan kini hanya tinggal 27 juta orang. swasembada pangan. Target tersebut
ajak berbagai pihak untuk ber- dapat menginspirasi masyarakat, Selain itu, lahan pertanian juga menjadi titik tolak dari kemandirian
kolaborasi untuk menebar kebaikan. khususnya generasi muda, untuk berkurang hingga 100 ribu hektar pangan. “Hortikultura menjadi
Kita tidak harus hebat dulu baru lebih peduli terhadap sektor (ha) pertahun. Kondisi ini menjadi bagian. Kami berupaya mendorong
memulai usaha, tapi dengan memulai pertanian dan melihat peluang besar indikator bahwa sektor pertanian pengembangan industri hulu hingga
usaha kita bisa menjadi hebat. Kami yang ada dalam industri hortikultura. makin menurun. Karena itu, Presiden hilir, dan upaya meningkatkan daya
hadir tidak mencari manfaat, tapi ”Dengan semangat inovasi dan Prabowo Subianto mengubah saing produk dalam negeri,” katanya.
menebar manfaat untuk bangsa,” kolaborasi, festival ini diharapkan diksi ketahanan pangan menjadi Dari pengalaman di Atase Luar
tutur alumni sarjana teknik yang menjadi langkah nyata dalam kemandirian pangan. Negeri, Gunawan bercerita, ternyata
terjun ke dunia pertanian ini. mewujudkan sistem pangan yang Perbedaannya, jika ketahanan permintaan buah tropis di luar
Salah satu komoditas hortikultura lebih kuat, berkelanjutan, serta pangan, maka kondisi terpenuhinya negeri sangat besar. Untuk itu, ia
yang memiliki nilai ekonomi dan gizi mampu memenuhi kebutuhan gizi pangan masyarakat yang terjaga mendorong sinergi dan mengajak
tinggi adalah melon. Buah ini kaya masyarakat secara luas,” tuturnya. dan merata. Namun, tidak melihat petani menerapkan Good Agriculture
akan vitamin, mineral, dan serat pangan tersebut berasal dari mana, Practices (GAP) dalam berbudidaya
yang bermanfaat bagi kesehatan. Tantangan Produksi Pangan apakah dari dalam negeri atau agar buah-buah dalam negeri
Konsumsi melon yang tinggi dapat Deputi Penganekaragaman impor. ”Sekarang ini kita masih mendapat pengakuan internasional.
mendukung pola makan sehat Konsumsi dan Keamanan Pangan, impor jagung, kedelai, bahkan impor Mendorong kegiatan pertanian
dan meningkatkan daya tahan Badan Pangan Nasional, Andriko gandum dan terigu kita sangat yang lebih efisien, Gunawan
tubuh, sehingga berkontribusi Noto Susanto memberikan apresiasi besar,” ujarnya. mengatakan, pemerintah saat ini
pada peningkatan kualitas hidup dengan rencana Festival Melon Andriko menegaskan, ke depan membentuk kelembagaan petani
masyarakat. Nusantara. Apalagi kegiatan yang bangsa Indonesia harus mencapai melalui Koperasi Desa Merah Putih
Melon juga memiliki potensi diusung generasi muda Kuningan kemandirian pangan. Artinya, semua dengan target sebanyak 80 ribu
ekonomi yang besar, baik untuk pasar tersebut merupakan hasil kolaborasi kebutuhan pangan masyarakat koperasi. ”Saat ini dalam tahap
domestik maupun ekspor, sehingga berbagai pihak. ”Ke depan memang berasal dari dalam negeri dan tidak penyelesaian notaris di Kementerian
dapat meningkatkan kesejahteraan cara bertani yang baru adalah ada impor lagi. ”Sekarang ini kondisi Hukum,” katanya. Yul

