Page 9 - Sinar Tani Edisi 4089
P. 9
Pangan Edisi 4 - 10 Juni 2025 | No. 4089 Tahun LV 9
Sinergi Program MBG:
Gunakan Pangan Lokal,
Cegah Sisa Pangan mengurangi sisa pangan secara
terukur dan berkelanjutan.
Sinergi penyelamatan pangan
bersifat strategis dilaksanakan
Badan Pangan Nasional/National Food Agency Cegah Sisa Pangan pada program MBG, diantarnya
Dalam Program MBG, tantangan
(NFA) menegaskan pentingnya integrasi aspek besar Indonesia terkait sampah melalui: 1) literasi dan edukasi stop
boros pangan kepada siswa; 2) aksi
lingkungan dalam pelaksanaan Program makanan. Berdasarkan data penyelamatan pangan melalui
Makan Bergizi Gratis (MBG), sebagai bagian Kementerian PPN/Bappenas, redistribusi pangan berlebih; 3)
sebanyak 23-48 juta ton sampah
SOP
pengelolaan
penerapan
dari strategi nasional mewujudkan generasi makanan dihasilkan setiap tahun, pangan berkelanjutan di SPPG; 4)
sehat 2045. Program prioritas Presiden sehingga berdampak signifikan pada pendataan sisa pangan di SSPG; dan
ekonomi dan lingkungan.
5) optimalisasi pemanfaatan sisa
Prabowo ini ditargetkan menjangkau 82 juta Sebagai langkah nyata, pangan melalui kolaborasi ekonomi
penerima manfaat pada tahun 2026, sehingga pemerintah telah menetapkan target sirkular.
penyelamatan pangan sebesar 3–5%
Nita menuturkan hal tersebut
membutuhkan desain yang efisien, ramah per tahun melalui Perpres No. 12 selaras dengan arahan Kepala
lingkungan, dan berorientasi sirkular. Tahun 2025. MBG diharapkan menjadi Bapanas yang menekankan
bagian integral dari upaya tersebut
komitmen
menjaga
pentingnya
melalui strategi seperti edukasi bersama mengatasi susut dan sisa
gizi dan literasi tematik Stop Boros pangan. Langkah penyelamatan
Pangan di sekolah, penerapan SOP pangan diprioritaskan melalui upaya
pencegahan sisa pangan di SPPG, pencegahan. Kemudian redistribusi
dan optimalisasi pemanfaatan sisa pangan berlebih yang masih layak
pangan. dikonsumsi berkolaborasi dengan
Direktur Kewaspadaan Pangan, bank pangan/penggiat penyelamat
NFA, Nita Yulianis mengajak pangan agar sampai ke penerima
masyarakat untuk mengubah pola manfaat dengan standar keamanan
pikir terhadap sisa pangan. “Sisa pangan yang terjamin.
pangan merupakan pangan yang
masih layak konsumsi dan aman Gunakan Pangan Lokal
tetapi berpotensi terbuang, dan Direktur Penganekaragaman
ini berbeda dengan sampah. Sisa Konsumsi Pangan NFA, Rinna
pangan masih bisa dimanfaatkan Syawal, menyoroti pola konsumsi
kembali dan diredistribusi, sedangkan generasi muda yang lebih tertarik
yang tidak layak konsumsi bisa diolah pada makanan cepat saji. Data
menjadi kompos, pakan maggot, atau menunjukkan hanya 2,3–2,5% remaja
bahkan energi. Ini langkah konkret usia 10–19 tahun yang mengonsumsi
mengurangi beban TPA,” jelasnya. sayur dan buah lebih dari 5 porsi
per hari. “Generasi Z dan Alpha
epala Badan Pangan cenderung memilih makanan cepat
Nasional, Arief Prasetyo saji tinggi kalori dan rendah serat,”
Adi menyampaikan, ujarnya.
keberhasilan program Karena itu, ia mendorong semua
MBG akan menjadi pihak untuk menerapkan pola
Ktonggak penting bagi konsumsi pangan yang beragam,
pencapaian visi Indonesia Emas 2045. bergizi seimbang, dan aman atau
“Kita ingin memastikan generasi B2SA. Program MBG menjadi
masa depan tumbuh sehat dengan instrument yang baik untuk
akses gizi yang cukup, sekaligus membiasakan generasi muda
punya kesadaran kolektif terhadap mengonsumsi pangan B2SA untuk
kelestarian lingkungan,” katanya. tumbuh sehat, aktif, dan produktif.
Karena itu, ia berharap, MBG menjadi Termasuk rekomendasi untuk
contoh praktik pangan berkelanjutan menggunakan bahan baku pangan
yang tidak hanya mengenyangkan, lokal dalam mewujudkan MBG yang
tapi juga mencerdaskan dan Nita menambahkan, penanganan berkelanjutan, ujar Rinna.
menjaga bumi. termasuk menghargai makanan dan sisa pangan atau pangan berlebih Kepala Unit Satuan Pelayanan
Dalam seminar bertajuk mengurangi sisa pangan,” ujarnya. saat ini telah menjadi isu serius, serta Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanah Sareal
“Perspektif Lingkungan pada Data Badan Perencanaan memerlukan perhatian berbagai Kota Bogor Ayu Pertiwi mengatakan,
Program Makan Bergizi Gratis (MBG)” Pembangunan Nasional (Bappenas) pihak tidak hanya sektor pangan, Pelaksanaan MBG di SPPG Sareal
yang digelar di Jakarta, Selasa (27/5), Tahun 2024 menunjukkan potensi namun juga pihak lainnya seperti Kota Bogor: i) Porsi menu MBG sudah
Sekretaris Utama NFA, Sarwo Edhy food waste di sekolah mencapai pariwisata. Akibat besarnya intensitas disesuaikan dengan kebutuhan
menekankan, bahwa keberhasilan 1,1–1,4 juta ton per tahun. Dari sampah pangan ini, setidaknya gizi per kelompok umur, ii) waktu
MBG tidak hanya dilihat dari aspek jumlah tersebut, 451–603 ribu ton dampak kerugian ekonomi penyaluran disesuaikan dengan jam
gizi dan pendidikan, tetapi juga merupakan makanan berlebih yang diperkirakan mencapai Rp 551 triliun istirahat sekolah untuk menjaga
kontribusinya terhadap kelestarian masih dapat diselamatkan dan per tahun atau setara dengan 4-5 kualitas dan keamanan makanan,
lingkungan. “MBG bukan sekadar didistribusikan kepada masyarakat persen PDB (Produk Domestik Bruto) sesuai koordinasi dengan sekolah, iii)
program penyediaan makanan, tapi yang membutuhkan. Indonesia. SPPG telah melakukan pencatatan
juga investasi masa depan. Kita ingin Ketua JP2GI (Jejaring Pasca Saat ini menurutnya, Indonesia sisa pangan di SPPG maupun sisa
membentuk generasi sehat yang Panen untuk Gizi Indonesia), Soen’an tercatat membuang sampah dari tray makanan siswa yang salah
sekaligus sadar lingkungan,” ujarnya. Hadi Poernomo, mengingatkan, makanan antara 23-48 juta ton satunya digunakan untuk evaluasi
Sementara itu, Deputi program MBG juga berperan per tahun. Beragam dampak yang menu.
Promosi dan Kerja Sama Badan sebagai model kebijakan pangan muncul dari kondisi tersebut, seperti Evaluasi ini penting karena
Gizi Nasional, Nyoto Suwignyo, berkelanjutan. Karena itu, program dampak ekonomi serta dampak sebagai upaya untuk memastikaan
menambahkan, MBG adalah sarana ini harus menjadi contoh bahwa emisi gas rumah kaca. Bapanas sejak menu disukai dan dikonsumsi oleh
penting untuk edukasi anak- pemenuhan kebutuhan pangan bisa 2022 terus mendorong Gerakan siswa sehingga gizinya terpenuhi
anak mengenai konsumsi pangan dilakukan tanpa merusak ekosistem. Selamatkan Pangan (GSP) melalui dan tentunya sebagai upaya
yang bertanggung jawab. “Melalui “MBG adalah bagian dari solusi kolaborasi dengan berbagai pihak mengurangi Sisa Pangan agar tidak
MBG, kita dapat menanamkan menghadapi krisis pangan dan iklim mulai akademisi, bisnis, masyarakat, terbuang sia-sia” ujarnya. Direktorat
nilai-nilai keberlanjutan sejak dini, global,” tegasnya. pemerintah, dan media untuk Kewaspadaan Pangan/NFA

