Page 4 - Sinar Tani Edisi 4089
P. 4
4 Edisi 4 - 10 Juni 2025 | No. 4089 Tahun LV
Aman Saat
Kurban
Umat Islam akan
menyambut Hari Raya
Idul Adha 1446 H.
Pemotongan Hewan
Kurban menjadi bagian
paling sakral dalam
pelaksanaan ibadah
kurban yang dilakukan
setiap 10 Dzulhijjah
hingga hari Tasyrik
(11–13 Dzulhijjah). Bukan
sekadar menyembelih,
penting bagi umat
Islam memahami tata
cara pemotongan (HSC) IPB University, Prof Khaswar PAVet, dosen Sekolah Kedokteran ternak. Ia menekankan pentingnya
hewan kurban yang Syamsu mengingatkan, pentingnya Hewan dan Biomedis (SKHB) memilih hewan berdasarkan kondisi
hewan
dan peneliti HSC IPB University
tubuh dan skor kondisi tubuh (Body
edukasi
penyembelihan
benar menurut syariat kurban yang sesuai dengan syariat juga mengingatkan, proses Condition Score/BCS), bukan hanya
dan prosedur teknis sekaligus memperhatikan aspek penyembelihan dan penanganan ukuran atau tren jenis tertentu. ikut
kesejahteraan hewan dan kelestarian
daging
“Jangan
karena
sampai
menentukan
sangat
pelaksanaannya. lingkungan. Sebab, katanya, Islam kualitas akhir yang akan dikonsumsi tren, kita membeli hewan yang
B agi kaum muslimin, manusia dan Tuhan, tetapi juga bermula dari hal-hal sederhana yang sapi lokal seperti sapi Bali karena
sebagai agama yang sempurna tidak
masyarakat.
hasil dagingnya justru lebih sedikit.
membeli
Banyak
orang
hanya mengatur hubungan antara
tidak
“Kontaminasi pada daging kerap
sering diabaikan. Mulai dari pisau
hewan
hubungan antarsesama manusia,
pemotongan
badannya kecil. Padahal kalau dari
kurban saat Hari Raya
komposisi tubuh, sapi Bali bisa
yang digunakan untuk menyembelih
hewan, dan alam.
Idul
bukanlah
Adha
menghasilkan persentase daging
“Kita sering melihat di media sosial
hewan, bila tidak dibersihkan dengan
sekadar
rutinitas
dilakukan tanpa memperhatikan
melainkan
tahunan,
tuturnya.
bisa menjadi sarang bakteri,” ujarnya.
terhadap
ibadah yang memiliki makna spiritual bagaimana proses penyembelihan baik setelah digunakan berkali-kali, lebih tinggi meski berukuran kecil,”
Kesehatan hewan selama Hari
adab
hewan,
Supratikno,
Menurut
seperti
daging
dan sosial yang sangat dalam. Kaum mengasah pisau di depan hewan. Ini kurban bisa terkontaminasi bakteri Raya Idul Adha juga menjadi isu yang
muslim belajar tentang keikhlasan, menimbulkan stres pada hewan dan patogen seperti Salmonella, perlu diperhatikan. Salah satunya
pengorbanan, dan kepedulian bertentangan dengan prinsip Islam,” Escherichia coli (E. coli), hingga terkait praktik sapi gelonggongan
terhadap sesama. Daging kurban kata Prof Khaswar. Listeria monocytogenes, jika tidak atau sapi yang sengaja diberi
yang dibagikan menjadi bentuk Saat pelatihan Penanganan dan ditangani dengan higienis sejak minum secara berlebihan untuk
nyata solidaritas sosial, terutama Penyembelihan Hewan Kurban penyembelihan hingga distribusi. menambah bobot tubuh sebelum
kepada kaum fakir miskin dan bagi Masyarakat Umum dan “Proses penyembelihan yang tidak dijual. Praktik ini tidak hanya
dhuafa. Karena itu, pemahaman Pengurus DKM di IPB Gunung Gede, sesuai standar, peralatan yang merugikan konsumen, tetapi juga
akan prosedur dan tata cara kurban Kamis (29/5), Prof. Khaswar juga kotor, serta penyimpanan daging membahayakan kesehatan hewan
menjadi sangat penting. mengingatkan kepada masyarakat di suhu ruang terlalu lama dapat itu sendiri.
Kementerian Pertanian sendiri agar menggunakan wadah ramah meningkatkan risiko kontaminasi,” Dr drh Denny Widaya Lukman,
telah menetapkan syarat yang lingkungan seperti besek, daun katanya. dosen IPB University dari
wajib dipenuhi pelaksana kurban. pisang, atau kertas daur ulang, untuk Sekolah Kedokteran Hewan dan
Berdasarkan Peraturan Menteri menggantikan plastik sekali pakai. Pilih Hewan, Perhatikan Hal Ini Biomedis (SKHB) menilai, praktik
Pertanian (Permentan) No. 114 Sementara itu, KH Abdul Muiz Bagi masyarakat yang ingin gelonggongan sangat menyiksa
Tahun 2014 tentang Pemotongan Ali, Wakil Sekretaris Komisi Fatwa berkurban, pilihan hewan juga hewan dan bertentangan dengan
Hewan Kurban, pemerintah MUI Pusat juga mengingatkan, perlu mendapat perhatian. Agar prinsip kesejahteraan hewan serta
menetapkan bahwa pemotongan pentingnya memahami aspek fikih pemotongan hewan kurban sah syariat penyembelihan dalam Islam.
hewan kurban dilakukan di Rumah dan teknis dalam penyembelihan menurut syariat, terdapat sejumlah “Cara seperti ini sangat menyiksa
Potong Hewan Ruminansia agar kurban sah secara syariat dan ketentuan yang harus dipenuhi. Dari sapi sebelum disembelih. Hal
(RPH-R) dengan memperhatikan sesuai standar halal. Karena itu, salah sisi hewan kurban, syaratnya harus itu tidak mencerminkan prinsip
kesehatan masyarakat veteriner dan satu poin penting adalah bagaimana merupakan hewan ternak yaitu unta, ihsan terhadap hewan dan tidak
kesejahteraan hewan. mengedukasi masyarakat tentang sapi, kambing, atau domba. memenuhi kaidah kesejahteraan
Jika daerah belum memiliki cara penyembelihan yang sesuai Usia hewan pun menjadi syarat hewan,” ujarnya.
RPH-R atau kapasitasnya tidak dengan syariat Islam. sah. Untuk kambing minimal “Secara umum, daging hewan
mencukupi, pemotongan boleh Menurutnya, ada empat saluran berumur 1 tahun, domba 6 bulan hasil gelonggongan biasanya
dilakukan di luar RPH-R. Namun yang harus terputus dalam proses (jika sudah cukup gemuk), dan sapi 2 terlihat basah di permukaan dan
harus memenuhi persyaratan penyembelihan yakni, saluran napas tahun. Kesehatan hewan juga sangat jika digantung dapat meneteskan
administrasi dan teknis, serta wajib (hulqum), saluran makanan (mari’), penting. Hewan tidak boleh cacat sedikit air, meski sulit dikenali
berada di bawah pengawasan dokter dan dua pembuluh darah (wadajain). seperti buta, pincang parah, sakit, secara kasat mata. Terlebih jika
hewan. Proses penyembelihan “Semakin sempurna pemotongan, atau sangat kurus. daging sudah dalam bentuk beku,”
dan penanganan daging sangat semakin maksimal darah keluar; Selain aspek syariat, Edit Lesa tuturnya. Bagi kaum muslimin yang
menentukan kualitas akhir yang maka kualitas daging pun lebih Aditya, SPt, MScAgr, dosen Fakultas akan berkurban, penting untuk
akan dikonsumsi masyarakat. baik,” kata Muiz Ali. Peternakan IPB University juga memperhatikan semua aspek dalam
Kepala Halal Science Center Sementara itu, Dr drh Supratikno, mengingatkan dalam pemilihan pemotongan hewan kurban. Yul

