Page 7 - Sinar Tani Edisi 4089
P. 7

7
                                                                                          Edisi 4 - 10 Juni 2025  |  No. 4089  Tahun LV

          Jangan Campur







          Daging dan Jeroan






          Pengelolaan hasil pemotongan hewan kurban sangat
          mempengaruhi kesehatan daging kurban. Sayangnya, hal ini
          kerap diabaikan panyelenggara kurban. Karena itu, masyarakat
          untuk lebih memperhatikan aspek kebersihan dan penanganan
          daging kurban selama pelaksanaan pemotongan hewan kurban.

                      osen         Fakultas   kontaminasi mikroba,” ujarnya seperti   dan daging yang telah dipotong    menyarankan agar ternak diangkut
                      Peternakan        IPB   dikutip dari laman IPB University.   harus segera didistribusikan. “Daging   menggunakan  transportasi  yang
                      University, Dr Muhamad     Untuk    itu,  ia  menekankan     sering kali dicampur  dengan jeroan   layak, diberi makan dan minum yang
                      Baihaqi  mengatakan,    pentingnya    penanganan      yang   saat dikemas. Ini berisiko tinggi    cukup,  serta  diistirahatkan sebelum
                      penanganan       yang   higienis guna mengurangi risiko      karena jeroan dapat mempercepat      penyembelihan guna meminimalkan
       Dbaik akan memastikan                  tersebut. Dr  Baihaqi  menganjurkan   kontaminasi,” katanya.              stres.
          kualitas daging kurban tetap aman   panitia  kurban  untuk  memisahkan      Bagi masyarakat penerima daging      Selain  itu,  Dr  Baihaqi  juga
          dikonsumsi masyarakat penerima      area  penanganan  kotor, seperti     kurban, Dr Baihaqi juga menyarankan   menyoroti  aspek  logistik  distribusi.
          manfaat. Dirinya pun mengakui,      penyembelihan dan pengulitan dari    agar segera memisahkan daging        Ia  mengatakan,    daging   kurban
          sejumlah     tantangan     dalam    area bersih yakni pemotongan dan     dari bagian lain seperti jeroan dan   umumnya    tidak  melalui  proses
          pengelolaan daging kurban yang      pengemasan.                          tulang,   membersihkan      bagian   pendinginan,     sehingga    harus
          kerap diabaikan, mulai dari proses     Dosen    Ilmu    Produksi   dan   yang  kotor,  serta  menyimpannya    segera ditangani dan didistribusikan
          penyembelihan hingga distribusi.    Teknologi  Peternakan (IPTP)  IPB    dalam  freezer  jika tidak langsung   guna mencegah kerusakan. Ia pun
            “Penyembelihan dan pengolahan     University ini  juga  menekankan     dimasak.                             berpesan, penanganan yang baik
          sering dilakukan di tempat terbuka   pentingnya pengemasan yang benar.      Menurutnya,    kualitas  daging   tidak hanya menjaga kualitas daging,
          tanpa standar sanitasi yang baik,   Ia menganjurkan daging dan jeroan    kurban juga dipengaruhi oleh kondisi   tapi juga menjadi bagian dari ibadah
          sehingga   meningkatkan     risiko  sebaiknya dikemas secara terpisah,   ternak   sebelum   disembelih.  Ia   yang penuh tanggung jawab. Yul



             Kelola Limbah Ternak                                                             Salah Teknik Potong,


             dengan Baik                                                                      Daging Bisa Haram





                       eningkatan    aktivitas  penjualan                                          aging kurban bisa berubah
                       dan pemotongan  hewan kurban                                                menjadi haram. Mengapa?
                       selama momen Hari Raya Idul Adha                                            Ketua  Umum     Asosiasi
                       harus diiringi dengan perhatian                                             Juleha        Indonesia
                       terhadap        pengelolaan                                                 (JULEHA), Ustadz M. Ali
          Plimbah                ternak.   Dosen                                    DSubarkah  mengatakan,
             Fakultas  Peternakan  IPB  University,                                    jika salah dalam menyembelih hewan,
             Dr Salundik mengatakan, jika tidak                                        maka bisa berakibat fatal. “Kalau tidak
             ditangani dengan baik, limbah ini                                         dilakukan sesuai  syariat, daging  yang
             dapat   mencemari     lingkungan                                          kita kira halal bisa jadi haram hukumnya,”
             dan   mengganggu      kesehatan                                           katanya.
             masyarakat.                                                                  Menurutnya, menyembelih hewan kurban
               “Limbah      ternak     yang                                            bukan sekadar memotong leher dengan pisau. Ada
             tidak  dikelola  dengan   baik                                            aturan teknis yang wajib diikuti agar hewan mati secara syar’i dan
             dapat  menimbulkan    dampak                                              dagingnya layak dikonsumsi oleh umat Muslim.
             lingkungan serius. Mulai dari bau                                            Ada enam prinsip dasar yang harus dikuasai seorang juru sembelih
             menyengat, serbuan lalat, hingga gangguan estetika, terutama karena       halal. Pertama, pisau tajam. Bukan hanya tajam, tapi juga bersih dan
             lokasi  penjualan  hewan  kurban  umumnya  berada  di  area  perkotaan    tidak berkarat. Kedua, cepat dan tepat. Proses sembelih harus dilakukan
             yang padat,” katanya seperti dikutip dari laman IPB.ac.id.                sekali potong, tidak berkali-kali.
               Menurutnya, limbah ternak saat kurban dapat dikelompokkan                  Ketiga, putus tiga saluran vital  yaitu trakea (saluran napas), esofagus
             dalam dua kategori, yaitu limbah di lokasi penjual dan limbah di          (saluran makan), dan dua pembuluh darah utama di leher. Keempat,
             lokasi penyembelihan. Di lokasi penjual, limbah yang dihasilkan           menghadap kiblat. Hewan harus dibaringkan dan diarahkan ke kiblat.
             berupa kotoran (feses) dan sisa pakan hijauan. Penumpukan ternak          Kelima, membaca basmalah. Juru sembelih wajib membaca Bismillah
             dalam jumlah besar selama kurang lebih 20 hari menjelang Idul Adha        Allahu Akbar sebelum menyembelih. Keenam, penyembelihan di
             menyebabkan akumulasi limbah dalam jumlah signifikan.                     tempat yang benar yakni pada pangkal leher, bukan di bagian kepala
               Sebagai contoh, jika terdapat 50 ekor sapi dengan produksi kotoran      atau dada.
             rata-rata 20 kg per ekor per hari, maka dalam 20 hari akan terkumpul         “Kalau salah satu saja diabaikan, maka status kehalalan dagingnya
             limbah sebanyak 20 ton. Sementara itu, di lokasi penyembelihan, jenis     bisa gugur,” ujar Ustadz Ali. Bahkan ia menegaskan, teknik
             limbah yang dihasilkan berbeda, yaitu berupa darah, isi rumen, dan        penyembelihan bukan hanya soal agama, tapi juga menyangkut
             saluran pencernaan.                                                       kualitas dan keamanan pangan.
               Limbah jenis ini memiliki risiko kontaminasi yang lebih tinggi dan         Hewan yang disembelih secara syar’i akan mengeluarkan darah
             memerlukan penanganan khusus, terlebih di lokasi yang sempit dan          secara optimal, sehingga daging menjadi lebih higienis dan awet.
             tersebar di berbagai titik kota. Dirinya menyarankan, agar limbah         Proses ini memengaruhi tekstur daging, warna, dan bahkan aromanya.
             berupa feses dan sisa pakan dapat dikonversi menjadi produk yang          “Kalau penyembelihan tidak sempurna, darah bisa tertinggal di jaringan
             lebih bermanfaat, seperti pupuk organik kompos atau vermikompos.          otot dan mempercepat pembusukan,” ujarnya.
             “Ini adalah solusi yang paling mudah diterapkan dan memberikan nilai         Selain itu, metode penyembelihan halal juga memperhatikan
             tambah,” ujarnya.                                                         kesejahteraan hewan. Dengan  proses cepat dan tepat, hewan tidak
               Namun, Salundik mengakui, tantangan terbesar dalam implementasi         mengalami stres berkepanjangan atau rasa sakit berlebihan. “Islam
             pengolahan limbah di lokasi penyembelihan. Misalnya, ketidakpastian       sudah mengajarkan prinsip penyembelihan yang sangat manusiawi
             jumlah ternak, lokasi yang tersebar dan keterbatasan lahan. Ini menjadi   sejak 14 abad lalu. Ini bukan hanya ibadah, tapi juga sains,” tambah
             pekerjaan rumah.  Yul                                                     Ustadz Ali. Gsh/Yul
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12