Page 5 - Sinar Tani Edisi 4089
P. 5
5
Edisi 4 - 10 Juni 2025 | No. 4089 Tahun LV
Cegah Daging Kurban
Terkontaminasi
Bakteri dan Parasit Tips Aman
dan Sehat
Mendapatkan jatah daging kurban menjadi
sebuah berkah tersendiri bagi umat Islam. Inilah saran dari para ahli agar daging kurban tetap aman dan sehat
dikonsumsi:
Namun masyarakat tetap harus mewaspadai 1. Pastikan hewan kurban sehat: Tidak demam, tidak kurus ekstrem,
dan memiliki napas serta gerakan normal.
kontaminasi bakteri dan penyakit parasit pada 2. Gunakan peralatan bersih dan tajam: Pisau, talenan, dan wadah
daging kurban. Bagaimana mencegahnya? harus dicuci sebelum dan sesudah digunakan.
3. Pisahkan bagian organ dalam dan daging: Untuk menghindari
kontaminasi silang.
4. Jangan mencuci daging dengan air mentah: Air bisa menyebarkan
hli kesehatan hewan masyarakat. “Kontaminasi pada bakteri ke seluruh permukaan daging.
ungkap risiko daging kerap bermula dari hal-hal 5. Simpan dalam suhu dingin secepatnya: Idealnya di bawah 5°C
tersembunyi dan sederhana yang sering diabaikan. atau dalam freezer jika belum akan dimasak.
cara aman mengolah Mulai dari pisau yang digunakan 6. Masak hingga matang sempurna: Suhu internal daging minimal
daging agar tetap sehat untuk menyembelih hewan, bila 75°C untuk membunuh parasit dan bakteri.
Adan layak konsumsi. tidak dibersihkan dengan baik
Seperti diketahui, menjelang Hari setelah digunakan berkali-kali, bisa
Raya Idul Adha, jutaan umat Islam menjadi sarang bakteri,” ungkapnya.
di Indonesia bersiap melaksanakan Begitu pula lanjut Supratikno, lebih dari empat jam setelah proses Cysticercus bovis adalah larva dari
ibadah kurban. Namun, di balik permukaan meja pemotongan yang penyembelihan. “Semakin lama Taenia saginata, cacing pita sapi
semangat berbagi dan syukur, para masih basah oleh darah dan kotoran daging dibiarkan di suhu ruang, yang bisa berpindah ke manusia
pakar mengingatkan masyarakat dari hewan sebelumnya. Bahkan jika semakin tinggi potensi cemarannya. jika daging dimakan dalam kondisi
akan risiko tersembunyi dalam daging ditempatkan dalam wadah Bukan cuma soal bau atau kesegaran, kurang matang.
daging sembelihan kurban yaitu plastik atau karung yang tidak steril, tapi bisa menimbulkan penyakit jika Akibatnya? Bisa muncul gejala
kontaminasi mikroba dan penyakit maka kontaminasi bisa semakin dikonsumsi,” katanya. seperti gangguan pencernaan,
parasit. parah. mual, bahkan cacing keluar dari
Menurut, drh Supratikno, MSi, Selain itu, ia juga mengingatkan, Waspadai Parasit anus. Salah satu tanda visual adanya
PAVet dari IPB University, daging tangan penyembelih atau pemotong Tak cuma soal kontaminasi, parasit adalah daging yang memiliki
kurban bisa terkontaminasi bakteri yang tidak memakai sarung tangan, masyarakat juga perlu mewaspadai bintik-bintik putih kecil atau hati
patogen seperti Salmonella, atau tak mencuci tangan dengan dengan penyakit parasit yang yang tampak berlubang-lubang dan
Escherichia coli (E. coli), hingga bersih, bisa menyumbangkan bakteri mungkin tersembunyi dalam berubah warna menjadi kehijauan.
Listeria monocytogenes, jika tidak berbahaya pada daging. “Bakteri bisa daging sembelihan. Dr. Ridi Arif, “Jika hati sapi atau kambing terlihat
ditangani dengan higienis sejak berkembang sangat cepat di suhu ahli parasitologi Departemen Ilmu tidak normal, jangan ragu untuk
penyembelihan hingga distribusi. ruang. Dalam dua jam saja, jumlah Penyakit Hewan dan Kesehatan memisahkannya. Lebih baik dibuang
“Proses penyembelihan yang tidak bakteri bisa meningkat seribu kali Masyarakat Veteriner, IPB University daripada berisiko menularkan
sesuai standar, peralatan yang lipat jika daging dibiarkan terbuka,” menjelaskan, parasit seperti penyakit,” tegasnya.
kotor, serta penyimpanan daging ungkap Supratikno. Cysticercus bovis, Toxoplasma gondii, Salah satu solusi ideal adalah
di suhu ruang terlalu lama dapat Untuk itu ia menyarankan, dan Sarcocystis spp bisa ditemukan dengan pemeriksaan post-
meningkatkan risiko kontaminasi,” pentingnya menjaga suhu daging pada jaringan otot ternak yang mortem, yaitu pemeriksaan organ
ujarnya. tetap rendah usai penyembelihan. terinfeksi. dalam hewan setelah disembelih.
Pakar veteriner yang juga Idealnya, daging segera disimpan di “Parasit ini tidak selalu kelihatan Namun praktik ini belum menjadi
pemerhati keamanan pangan dari tempat bersuhu dingin, di bawah 5 secara kasat mata. Tapi jika kebiasaan umum di banyak tempat
hewan kurban ini menuturkan, proses derajat Celsius. ternak terinfeksi, maka konsumsi penyembelihan kurban. “Masih
penyembelihan dan penanganan Namun jika tidak memungkinkan, dagingnya dalam keadaan mentah banyak panitia kurban yang belum
daging sangat menentukan maka pembagian daging harus atau setengah matang bisa sangat melibatkan petugas kesehatan
kualitas akhir yang akan dikonsumsi dilakukan secepat mungkin, tidak berisiko,” katanya. Sebagai contoh, hewan secara penuh, terutama di
daerah,” tuturnya.
Padahal, Ridi Arif menilai,
pemeriksaan hati, jantung, dan
paru-paru sangat penting untuk
mendeteksi apakah hewan
membawa penyakit menular atau
parasit. Karena itu, ia mengimbau
agar panitia kurban melibatkan
petugas berwenang dari Dinas
Ketahanan Pangan dan Peternakan
setempat untuk memastikan
prosedur ante mortem (sebelum
disembelih) dan post mortem
(setelah disembelih) agar hanya
daging sehat yang dibagikan sesuai
standar.
Edukasi kepada masyarakat juga
penting agar tidak sembarangan
mengolah dan menyimpan daging.
Sebab, meski sudah sembelih syar’i,
kalau tidak disimpan dan dimasak
dengan baik, tetap bisa jadi penyebab
penyakit. “Kurban adalah ibadah, tapi
tanggung jawab menjaga keamanan
pangan juga bagian dari ibadah
sosial kita,” katanya. Gsh/Yul

