Page 104 - CERPEN 9A - Copy
P. 104

"Zia bulan Januari nanti kamu ikut monuqosyah yah, bareng sama yang


                  lain  juga.  Ya"  ucap  gurunya.  "In  sya  Allah.  Baik  Bu"  ucap  Zia  sambil
                  tersenyum pasrah. Setelah pulang dari masjid Zia langsung sholat Maghrib


                  dan  mulai  menghafal  Al-Qur'an.  "Tumben  menghafal  biasanya  membaca
                  doang" ucap Mirza.


                         "Emang  lu,  kagak  monuqosyah.  Udah  umur  13  masih  aja  belum
                  monuqosyah. Kayak aku dong walau udah monuqosyah, tapi ikut lagi" ucap


                  Zia  ngeledek  adeknya  itu.  "Astaghfirullah,  itu  nah  ibu  udah  masak  ayok
                  makan.  Aku  mau  makan  aja  nggak  mau  nunggu  mbak"  ucap  Mirza  lalu

                  meninggalkan  kamarnya  Zia.  "Ya  sudah  sih,  aku  juga  lapar"  ucap  Zia  lalu

                  pergi  ke  ruang  makan  untuk  makan  bersama.  Setelah  selesai  makan  ia

                  kembali ke kamar dan melanjutkan untuk menghafal Al-Qur'an.

                         Pagi hari ini, mendung gelap tidak menutup tekad untuk bersekolah.

                  Saat Zia duduk di bangku nya, "Zia, aku duluan ya" ucap Tia karena yang

                  nonis  ibadah  dan  juga  beda  tempat.  Setelah  tadarus,  ZIA  kembali  ke

                  bangkunya. Zia menghampiri Neva yang sedang duduk di bangkunya. "Eh,

                  NEVA no hp mu berapa?" Tanya Zia sambil menyodorkan sebuah kertas

                  dan polpen. Neva langsung menulis nomornya dan memberikannya kepada

                  Zia.    "Owh  oke  deh,  dahh"  ucap  Zia,  sambil  melihat  nomor  nya  Neva  ia

                  langsung menuju bangkunya.

                         Pembelajaran  jam  pertama  dimulai,  pelajaran  Bahasa  Indonesia.

                  Membuat Zia sekelompok lagi dengan Neva. Sepulang sekolah Zia langsung

                  menyimpan nomor milik Neva dan mengechat Neva. Sejak saat itu Zia dan

                  Neva menjadi dekat dan bersahabat dengan baik. Suatu hari, saat disekolah

                  Zia, Tia, dan Neva sekelompok untuk mengerjakan Bindo dirumahnya Neva

                  malam  hari.  Saat  Zia  sampai  dirumahnya  Neva,  "assalamualaikum  Neva,

                  dimana  Tia?"  Ucap  Zia  to  the  point  karena  Neva  telah  menunggunya  di

                  ruang tamu."Belum datang dia" jawab Neva. "Astaghfirullah, Neva kamu ini

                  waktu  di  sekolah  kamu  enggak  ngomong.  Cuma  ngebisikkin  aku,  itu  pun

                  enggak terlalu ku dengar" Oceh Zia kepada sahabat nya Neva.



                                                                                                    104
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109