Page 106 - CERPEN 9A - Copy
P. 106
Mifza melakukan dare nya, hampir saja Mifza kena pukulan dari guru.
"Hahahahah, dah aku lagi ya?" Ucap Azriel. "Iya lanjut cepat" ucap Mifza yang
masih tertawa dengan apa yang barusan ia lakukan. Azriel memutar botol itu
dan berhenti menunjuk ke Zia. "Hem.., kapokmu kapan" ucap Mifza sambil
tertawa. "Astaghfirullah, apasih Mifza" ucap Zia dengan tersenyum. "Truth or
dare?" Tanya Mifza. "Truth" ucap ZIA dengan santai. "Yuhuy..., langsung
truth dong guys" ucap Afdal dengan tertawa.
"Jawab dengan jujur!! Siapa orang yang kamu sukai sebagai teman
dingajian ini? harus cowo!" Ucap Mifza dengan lancar seperti sudah
dipersiapkan. "astaghfirullah. Apa juga pertanyaan nya gitu, yang lain aja" ucap
Zia merasa gugup."Jawab sudah, Zia lama kali lu" ucap Afdal. "Iya-iya, Cowo
yang ku sukai tapi hanya sebatas teman aja kan?" Tanya Zia hanya
memastikan. "Iya, Jawab sudah cepat" tegur Mifza.
"Kalau sebatas teman ya Azriel" ucap Zia sesuai dengan yang dia
putuskan. "Ahahaha, Zia suka Azriel" teriak Mifza. "Eh, aiih, apa juga Mifza
ini, sudahi aihh" ucap Azriel memasang wajah memerah. Tiba-tiba guru ngaji
mereka mencubit Mifza kecil. "Ibu, ibu, sudah sakit bu" teriak Mifza
kesakitan sambil ketawa. "Jangan gitu lagi, hafalin hafalanmu aja, jangan main
terus" ucap guru ngaji. Mereka yang melihat Mifza dicubit oleh guru, mereka
hanya melihat dan tertawa. "Zia maju" ucap guru ngaji. "Baik,Bu" jawab Zia,
Setelah Zia mengaji.
"Zia, dua minggu lagi kamu monuqosyah jadi hafalan terus ya. Usahain
bisa" ucap guru. "Baik Bu, kapan monuqosyah nya?" Tanya Zia. "Hari
Minggu" jawab guru. "In sya Allah. Ya Bu" jawab Zia. Saat pulangan Zia
disenggol oleh Mifza. "Cieee, Zia suka Azriel. Khem khem" ucap Mifza.
"Apasi Mifza, enggak boleh gitu ku geprek kamu, baru tau" ucap ZIA.
"Geprek lah kalo berani" ucap Mifza lalu lari meninggalkan masjid sebelum
Zia mengejarnya. "Hahahaha, takut juga ujung-ujungnya, huu.. takut yeee"
teriak Zia dengan keras. "Zia suka Azriel" teriak Mifza dari kejauhan.
106

