Page 121 - CERPEN 9A - Copy
P. 121

Imam, kak Alif, dan ummi. "Sampai ketemu lagi Zia" ucap Nirzan dengan


                  tersenyum. Zia hanya memberikannya senyuman lalu pergi untuk kembali.



                  BAGIAN 7: menjadi pengurus dipesantren secara dadakan
                  "Ayah,  ibu,  ZIA  izin  mau  jenguk  kak  NAUFAN  dipondok  pesantren.


                  Barengan sama mbahnya" Zia berpamitan kepada kedua orang tuanya. Zia
                  hanya     langsung      menyebrang        untuk     menuju       rumah      Naufan.


                  "Assalamualaikum,        giamana      Mbah       udah      siap?"     Tanya      Zia.
                  "Waallaikumusalam  Zia,  sudah  siap  semua.  Tinggal  nunggu  mas  nya

                  NAUFAN ngambil mobil" mbahnya Naufan ini sangat sehat walaupun sudah

                  tua.

                         "Ayo  Mbah,  ZIA.  Masuk  mobil,  bentar  aku  masukkin  barangnya"

                  dengan tergesa-gesa. Setelah beberapa menit, mereka pun sampai dipondok

                  pesantren  tempat  kak  Naufan  mondok.  "Mbah..."  teriak  kak  Naufan  dari

                  kejauhan. "Hahahaha, senanglah tuh dapat makanan banyak dari Mbah" ucap

                  Zia sambil tertawa tipis. "Assalamualaikum, Mbah aku kangen, sama Mbah"

                  tanpa Naufan sadari disamping mbahnya itu adalah Zia, Zia hanya melihat

                  kelakuan kak Naufan betapa kangennya dia terhadap mbahnya.

                         "Astaghfirullah,  eh  ZIA.  Kok  ada  disini"  dengan  memasang  wajah

                  heran  dan  kebingungan  antara  malu.  "Hehehe,  diajak  sama  Mbah  buat

                  jenguk kakak" ucap Zia sambil tersenyum. "Yasudah kalian main sana mbah

                  sama  mas  mau  urus  data  Naufan  dulu"  ucap  Mbah  lalu  melangkah  pergi

                  meninggalkan  ZIA  dengan  NAUFAN.  "Di  ayunan  situ  aja  yuk,  kamu  kan

                  baru datang" ucap kak Naufan sambil berjalan menuju ayunan diikuti oleh

                  ZIA  dibelakangnya.  "Hati-hati,  pelan-pelan  kalo  duduk.  Ayunan  ini  bukan

                  kursi biasa yang bisa kau duduki sampai patah" oceh kak NAUFAN.

                         "Biarlah, emang kamu pelan kali kek apa aja. Tengok nih aku bikinin

                  kak  Naufan  makanan"  seperti  nya  ZIA  mulai  ngajak  ribut.  "Astaghfirullah,

                  apasih baru ini kita duduk diayunan malah ngajak ribut kau, apa itu isinya

                  nasi  goreng  kah?  Enggak  mau  kalo  nasi  goreng,  aku!"  ucap  kak  Naufan



                                                                                                    121
   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126