Page 117 - CERPEN 9A - Copy
P. 117
'ustadz yang ini lucu tidak seperti yang sebelumnya' pikir Zia sambil senyum-
senyum.
"Kenapa?" Ucap ustadz, kebingungan melihat Zia yang terdiam.
"Hehehe, maaf ustadz. Saya akan mulai membaca. a`ūdzu billāhi minasy-
syaitānir-rajīmi Bismillahirrahmanirrahim, {Dilanjutkan dengan membaca
surah yang telah dipilih ustadz untuk Zia baca} Sadaqallahul Azim" seperti
biasa dengan nada yang ia pelajari dirumah nya. "Alhamdulillah, informasi
selanjutnya" entah mengapa tatapan beliau begitu indah dan menarik seperti
terlihat berbeda dari yang pernah Zia temui selama ini. "Maksud ustadz?"
Tanya Zia Karena ia bingung dengan perkataan ustadz.
"Maksud ustadz, peserta selanjutnya. Jangan lupa lain kali kita ketemu
lagi" dengan suara lembut dan senyuman yang terukir di wajahnya.
"Terimakasih banyak ustadz, qult wadaean lileawdat 'iilaa almanzil,
assalamualaikum" sebelum Zia meninggalkan ruangan itu, Zia mencium
tangan ustadz tersebut. "Waallaikumusalam, hati-hati dijalan" Zia dibuat
ternganga dengan perkataan beliau, merasa heran dengan ustadz satu ini.
Bagian 6 : hasilnya keluar dan panggilan dari ustadzah memberi tahu pesan
ustadz
Setelah seminggu ustadzahnya menghubungi Zia untuk mengambil
hasil monuqosyah dirumahnya. Saat dirumahnya ustadzahnya Zia menunggu
didepan rumah sementara ustadzahnya mengambilkan hasil tes didalam
rumahnya. "Ini hasilnya, Alhamdulillah kamu lulus" ucap ustadzah dengan
tersenyum. "Alhamdulillah, tapi ustadzah, ini nilainya pas-pasan" dengan
wajah pasrah. "Enggak papa yang penting kamu lulus" ucap ustadzah.
"Yasudah ustadzah saya pamit mau jalan-jalan bareng kakak sepupu,
assalamualaikum" ucap ZIA sambil mencium tangan ustadzahnya.
"Waallaikumusalam" jawab ustadzah.
117

