Page 112 - CERPEN 9A - Copy
P. 112

Saat makan malam bersama di meja makan, "hasil monuqosyah mu itu


                  kapan keluarnya?" Tanya ibunya Zia. "Sekitar 4 sampai 2 Minggu lagi" jawab
                  Zia sambil mengambil lauk diatas meja yang sudah  disiapkan oleh  ibunya.


                  "Lumayan lama" ucap ayahnya Zia. "Hati-hati nanti mbak Zia remedial lagi"
                  ucap  Mirza.  "Hemmm,  jangan  sampai"  ucap  Zia,  membuat  nya  menjadi


                  memikirkan hasilnya monuqosyahnya.
                         Karena ustadzah mengurus hasil monuqosyah mereka, sampai-sampai


                  ustadzah  tidak  dapat  masuk  untuk  mengajar,  Alhasil  membuat  Zia  yang
                  tertua  mengajari  para  santri  ngaji  yang  sudah  Al  Qur'an.  "Zia,  kamu  ajak

                  mereka  hafalan.  Sampai  ibu  selesai  ngajar  santri  iqro"  ucap  guru  tersebut.

                  "Baik Bu" ucap Zia lalu pergi untuk memberikan hafalan kepada temannya

                  sendiri. "Langsung pulang aja, Zia" ucap Mifza, yang membuat Zia menjadi

                  jengkel kepada Mifza.

                         "Apasi  Mifza,  disuruh  hafalan  dulu  habis  tuh  ngaji.  Nanti  dikoreksi

                  sama  Guru"  ucap  Zia  dengan  menatap  sinis  wajah  Mifza."Parahnya  kamu

                  Mifza, enggak patut untuk dicontoh ya guys ya" ucap Zahlia. "Cepat sudah

                  hafalan apa?" Tanya Mifza dengan nada teriak. "Santai aja kali enggak perlu

                  teriak-teriak  juga  Mifza  kampret "  ucap  Zia.  "Itu  sudah  marah-marah  terus

                  nanti cepat tua, baru kamu tau mif" ucap Zahlia.

                         "Apa  ini  ribut  terus,  cepat  sudah.  Mau  pulang  ini  aku"  ucap  Azriel

                  Sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Ayo sudah mulai, dari hafalan

                  ayat pilihan. Ayat kursi Sampai Al jum'ah. A’udzu billahi minasy syaithonir

                  rojiim  bismillahirrahmanirrahim"  ucap  Zia  dengan  melanjutkan  membaca

                  ayat  pilihan.  Setelah  Zia  pulang  dari  ngajian,  ia  merasa  takut  dengan

                  keputusan ustadz dan ustadzah disana.

                  'Aku lulus gak ya? Lama banget hasilnya keluar. Lagian banyak banget yang

                  ikut monuqosyah'

                  "Assalamualaikum,  Zia"  teriak  seorang  lelaki  dari depan  rumah  Zia.  "Siapa

                  yang datang malam-malam begini?" Ucap Zia sambil berjalan menuju pintu

                  depan.  "Assalamualaikum,  Zia  mana  kamu?"  Teriak  lelaki  tersebut  sambil



                                                                                                    112
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117