Page 113 - CERPEN 9A - Copy
P. 113
gedor-gedor pintu rumah Zia."Waallaikumusalam, iya bentar. Jangan bilang
ini kak ozturk lagi.., suaranya sama" teriak Zia.
"Lama sekali buka pintunya" oceh kak ozturk."Astaghfirullah, kan
sekali aja enggak berkali-kali. Yakan kak Faezya" ucap Zia dengan
tersenyum."Mana ayah sama ibu?" Tanya kak Faezya sambil melihat-lihat
kedalam."Pas aku pulang tadi, ayah sama ibu mau pergi. Bilangnya ke
pernikahannya kak Rendi. Mau masuk ka?" Ucap Zia sambil mengangkat
alisnya. "Owalah, ya sudah kalau gitu langsung aja kita berangkat kesana. Ya
kan yang?" Ucap kak ozturk.
"Iya yang, kalau gitu titip Aisyah ya Zia" ucap kak Faezya, lalu memberikan
Aisyah kepada Zia beserta barang milik Aisyah. "Iya jaga baik-baik Aisyah,
sekalian jadi janda dengan satu anak" ucap kak ozturk sambil tertawa.
"Yasudah kalau gitu kakak pergi dulu, assalamualaikum" ucap kak Faezya,
lalu mereka meninggalkan Zia bersama Aisyah dirumah sendirian, bagaikan
seorang ibu dengan satu anak tanpa suami.
"Waallaikumusalam, dadah dulu sama kakak. Dadah" ucap Zia.
"Aisyah main yuk sama mbak, okey Aisyah" ucap Zia sambil menutup pintu,
dan menuju kamar milik Zia."Mbak Jia, aica mau jajan" kata Aisyah yang saat
ini masih berusia 3 tahun. "Aisyah mau jajan apa?" Tanya Zia sambil jongkok
di depan Aisyah. "Yupi" ucap Aisyah, dengan wajah tersenyum.
"Kalau gitu Aisyah mau ikut mbak belanja yupi nggak?" Ucap Zia dengan
senyuman manis nya. "Mau..." ucap Aisyah sambil mengangkat kedua
tangannya, lalu Zia menggendong Aisyah menuju toko di samping rumahnya.
Setelah Zia dan Aisyah kembali dari toko. "Aisyah enggak ngantuk kah?
Udah jam setengah dua belas ini" ucap Zia, ia merasa mengantuk tetapi
Aisyah masih asik bermain.
"Aica enggak ngantuk kok mbak" ucap Aisyah sambil bermain dengan
mainan milik Zia yang masih Zia simpan dari dulu hingga sekarang.
"Astaghfirullah Aisyah, kamu kenapa hem.." ucap Zia merasa panik karena
secara tiba-tiba Aisyah menangis tanpa sebab. Zia menggendong Aisyah
113

