Page 465 - MODUL BIOMEDIK III
P. 465

8.  Pengaruh pada sel darah merah

                        Terjadi peningkatan  jumlah  SDM saat  testosteron  muncul/disekresikan.  Rata-
                        rata pria  memiliki  700.000  sel  darah  merah  per  milimeter  kubik  lebih  banyak

                        daripada wanita.

                    9.  Pengaruh pada elektrolit dan keseimbangan cairan
                        Banyak  jenis  hormon  steorid  dapat  meningkatkan  reabsorbsi  natirum  pada

                        tubulus  distal  ginjal.  Testosteron  memberi  sedikit  pengaruh  terhadap  ini

                        dibandingkan dengan mineralokortikoid adrenal. Walaupun begitu, saat pubertas
                        darah dan volume cairan ekstraseluler pada pria sedikit meningkat.



               F.  MEKANISME FERTILISASI


                        Pada proses fertilisasi, materi genetik dari sel sperma (n) dan sel oosit sekunder
                    (n) bergabung membentuk anakan yang bersifat diploid. Dari sekitar 200 juta sperma

                    yang masuk ke dalam vagina, hanya sedikit yang berhasil mencapai serviks rahim (<

                    2 juta). Dan dari jumlah itu, hanya sekitar 200 sperma yang mampu mencapai oosit
                    sekunder. Proses fertilisasi biasanya terjadi di tuba uterina dalam waktu 12 hingga

                    24 jam setelah ovulasi.

                        Sperma  dapat  bertahan  hidup  di  dalam  tubuh  wanita  selama  sekitar  48  jam
                    setelah hubungan seksual, sementara sel telur hanya dapat bertahan hidup sekitar

                    24 jam setelah ovulasi. Ini berarti bahwa peluang terjadinya kehamilan paling tinggi

                    jika hubungan seksual dilakukan dalam jendela waktu 3 hari, yaitu 2 hari sebelum
                    ovulasi hingga 1 hari setelah ovulasi.

                        Sperma  berenang  dari vagina  menuju saluran  serviks dengan  menggerakkan

                    flagelanya.  Setelah  sampai  di  rahim,  sperma  akan  berenang  menuju  tuba  fallopi

                    dengan  bantuan  kontraksi  dinding  organ  ini.  Prostaglandin  yang  terdapat  dalam
                    cairan semen diyakini dapat menstimulus motilitas rahim saat hubungan seksual,

                    membantu  pergerakan  sperma  melewati  rahim  untuk  memungkinkan  terjadinya

                    fertilisasi.








                                                                                                        454
   460   461   462   463   464   465   466   467   468   469   470