Page 479 - MODUL BIOMEDIK III
P. 479
simpatis untuk menstimulus penyempitan pembuluh darah di kulit.
Melalui vasokonstriksi, aliran darah menuju kulit berkurang,
sehingga panas tubuh tidak hilang terlalu banyak ke lingkungan
sekitar. Dengan cara ini, darah yang lebih hangat dialihkan ke
organ-organ dalam, menjaga suhu inti tubuh tetap stabil.
b. Termogenesis
Karena suhu yang diterima tubuh rendah, maka tubuh melakukan
proses adaptasi yang disebut dengan termogenesis, yaitu
kemampuan tubuh untuk dapat menghasilkan panas.
Termogenesis ada yang menyebabkan shivering (menggigil) dan
ada yang tidak menyebabkan shivering. Pada Hipotalamus
mengirimkan sinyal yang menyebabkan otot-otot kecil di seluruh
tubuh melakukan kontraksi berulang. Kontraksi otot inilah yang kita
kenal dengan menggigi. Proses menggigil meningkatkan aktivitas
otot yang menghasilkan panas tambahan, membantu
menghangatkan tubuh. Selain dengan cara menggigil, tubuh juga
dapat meningkatkan produksi panas tanpa kontraksi otot berulang,
yaitu melalui aktivasi lemak cokelat atau brown adipose tissue
(BAT). Lemak cokelat memiliki banyak mitokondria yang
menghasilkan panas ketika diaktifkan. Hormon seperti norepinefrin
memicu aktivitas lemak cokelat ini, yang membantu
menghangatkan tubuh tanpa perlu menggigil.
c. Peningkatan Metabolisme
Dalam kondisi dingin yang ekstrem atau berkepanjangan, tubuh
akan meningkatkan metabolisme basal untuk memenuhi
kebutuhan energi yang meningkat selama proses termogenesis.
468