Page 109 - Gabungan
P. 109
Bab 5 Mengobati Penyakit
Saat cahaya putih seperti sisik ikan baru mulai muncul di ufuk timur,
Bai Wenying sudah mengemudikan jeepnya sendiri menuju pantai
yang berjarak tiga belas kilometer dari pusat kota. Air laut yang biru
jernih, dipadukan dengan hamparan pasir putih dan barisan pohon
kelapa yang hijau, membentuk lukisan alam yang harmonis dan indah.
Siang hari, pantai ini ramai dikunjungi, tetapi di pagi hari, hanya
kalangan yang memiliki mobil yang biasanya datang untuk
berolahraga. Udara pagi di pantai terasa begitu segar, jauh dari
keramaian kota, membuat orang merasa seperti berada di surga
dunia.
Bai Wenying sering datang ke sini, berjalan-jalan sendirian untuk
menenangkan pikiran. Meski hanya menghabiskan waktu sepuluh
atau dua puluh menit, pikirannya terasa seperti disegarkan oleh
embun alam, dan segala kekhawatirannya pun menghilang.
Sejak mengetahui Yenni menderita penyakit parah, hati Bai
Wenying seolah diliputi awan gelap. Setiap hari yang berlalu berarti
Yenni semakin dekat dengan ajalnya, dan yang menyedihkan adalah
Yenni sama sekali tidak menyadarinya. Beberapa kali Bai Wenying
ingin membuka mulut, memberi petunjuk halus pada Yenni. Namun,
109

