Page 21 - Gabungan
P. 21
sekitar 31-32 tahun, bertanya sopan:
"Suster, boleh tanya apakah Nona Yenni dibawa ke sini untuk pertolongan?"
"Ya," jawab Sri Rahayu sambil mengamati mereka. "Boleh tahu kalian
berdua...?"
"Saya Bai Wenying," wanita cantik itu memperkenalkan diri. Ia menunjuk
temannya yang berambut panjang sekitar 20 tahun:
"Dia Hana Budiman. Yenni adalah anak yatim, kami berdua sahabat baiknya,
bisa dibilang keluarga terdekatnya. Bagaimana kondisi Yenni sekarang?"
Sri Rahayu menunjuk Su Wenbin yang sedang menerima infus glukosa:
"Nona Yenni sudah tidak dalam bahaya, berkat bantuan tuan itu..."
"Rudy!" Bai Wenying mengikuti arah tangan Sri Rahayu, matanya
membelalak.
Hana Budiman menjerit ketakutan, memeluk Bai Wenying erat-erat dan
menyembunyikan wajahnya di dada Bai Wenying.
Sri Rahayu tertegun bingung:
"Dia insinyur dari Hong Kong, Tuan Su Wenbin!"
Butuh beberapa saat sebelum Bai Wenying dan Hana Budiman bisa tenang.
Su Wenbin yang sudah selesai diinfus pun bangkit dari tempat tidur.
Tiba-tiba, Kapten Polisi Amin Susilo datang menghampiri. Ia
mengembalikan kunci mobil Honda Civic putih model 1982 kepada Su Wenbin
sambil berjabat tangan erat:
"Kepala Insinyur Su, atas nama Pos Polisi 094, saya ucapkan terima kasih
21