Page 25 - Gabungan
P. 25
bersedia membantu."
"Tentu saja! Silakan sampaikan, saya akan dengan senang hati membantu."
"Tak menyangka bisa berkenalan dengan Tuan Su dalam situasi seperti
ini..."
"Bukankah hal-hal tak terduga justru lebih puitis?"
Kalimat Su Wen Bin membuat semua orang tertawa ringan. Ia berjabat
tangan dengan Bai Wenying dan Hana Budiman, lalu berpamitan khusus
kepada Dokter Emir. Melihat sekeliling, Kepala Perawat Sri Rahayu tak terlihat.
Saat tiba di pintu rumah sakit, Su Wenbin tanpa sadar membusungkan dada
sedikit, berusaha mengusir rasa lelah yang mendera.
Hujan deras baru saja reda. Di bukit kecil sebelah timur, tergantung pelangi
yang memesona. Bumi yang baru saja dicuci oleh badai membuat pepohonan
hijau terlihat semakin memikat. Angin sepoi-sepoi berhembus, menyegarkan
hati dan pikiran. Di depan pintu rumah sakit, Su Wenbin menikmati keindahan
alam ini sebelum berjalan perlahan menuju mobil Honda Civic putihnya.
Su Wenbin melihat Kepala Perawat Sri Rahayu berdiri tenang tak jauh dari
mobil, seolah menunggu seseorang. Ia telah berganti gaun coklat muda dengan
bunga mawar sutra di dada. Kulit sawo matangnya yang kontras dengan warna
baju terlihat lebih cerah dan lembut.
"Kepala Insinyur Su akan pulang?" tanya Sri Rahayu sambil tersenyum.
"Hmm."
"Saya sudah selesai shift. Boleh nebeng sampai kota kecil di depan? Tuan
25