Page 27 - Gabungan
P. 27

Sri Rahayu memandang pemandangan di bukit dengan kagum:


            "Alangkah indahnya pelangi! Sayang tak lama lagi akan menghilang..."


                "Itu hukum alam, tak perlu disesali," jawab Su Wenbin ringan.


                "Aku gadis desa yang sudah yatim piatu sejak kecil, hanya punya seorang


            kakak laki-laki... Apakah Tuan Su punya banyak saudara?"


                Su Wenbin tersenyum getir: "Kamu masih punya kakak, aku bahkan tidak


            punya satu pun saudara kandung."


                "Benarkah?"


                "Ya. Menurut ibuku, ayahku sudah tiada sebelum aku lahir."


                "Ibumu sungguh luar biasa!"


                "Benar. Prestasiku sampai hari ini semua berkat ibuku."


                "Awalnya kukira Tuan adalah pacar Yenni..."


                "Hanya kebetulan saja, atau bisa disebut pertemuan tak terduga."


                "Tuan Su, jika nanti... jika aku mengirim surat untukmu, apakah Tuan tidak


            akan menganggapku lancang?"


                "Silakan!  Tapi  bagaimana  aku  membalas?  Kamu  tahu  kemampuan


            bahasaku..."

                "Kita  bisa  berkirim  surat  dalam  bahasa  Inggris!" Sri  Rahayu  tiba-tiba


            berbicara dalam bahasa Inggris lancar.


                "Oke!" balas Su Wenbin dalam bahasa Inggris pula.


                Langit  perlahan  gelap.  Saat  mobil  tiba  di  kota  kecil,  Sri  Rahayu


            menggenggam tangan Su Wenbin erat-erat sebelum turun dengan berat hati.

                                                            27
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32