Page 239 - Gabungan
P. 239

Buddha—semua  benar-benar  ada  dalam  sejarah.  Mereka  hidup


            susah tapi peduli pada rakyat kecil. Lihat saja Bunda Teresa di India—


            dicintai karena pengabdiannya. Tapi kalau ada orang bicara agama


            tapi tidak peduli rakyat, itu cuma politikus berkedok agama!"


                "Wah,  kamu  bukan  hanya  ilmuwan  tapi  juga  ahli  sosial!"  canda


            Yenni.


                "Ah, jangan mengejek," kata Su Wenbin sambil tersenyum. "Tadi


            saat menari, aku memperhatikan perbedaan tarian Timur dan Barat."


                "Aku ingin dengar!"


                "Tarian Barat seperti flamenco Spanyol fokus pada gerakan kaki


            yang tegas, diiringi akordeon atau biola. Setiap langkah harus pas


            dengan musik. Tarian Timur lebih menekankan gerakan tangan. Lihat


            tarian Bali—lekukan tangan sedikit saja salah akan kelihatan. Musik

            gamelan  punya  irama  tapi  tidak  kaku,  jadi  gerakan  bisa  mengikuti


            musik atau sebaliknya."


                "Untuk  menonjolkan  keindahan  tangan,  penari  sering  memakai


            pakaian  tanpa  lengan.  Tarian  Barat  pakai  sepatu  boot  agar  bunyi


            langkahnya keras dan ritmis. Bayangkan kalau penari Barat menari


            telanjang kaki—tidak akan indah!"


                "Bicara soal sepatu," Yenni tersenyum, "dua tahun lalu aku temani


            turis  manula  nonton  tari.  Si  nenek  berkata:  'Kasihan!  Gadis  cantik


            tidak dikasih sepatu!'"

                                                           239
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244