Page 243 - Gabungan
P. 243

Su Wenbin tercekat, akhirnya menjawab, "Leukositosis."


                "Kanker  darah?"  Yenni  bersandar  lemah,  matanya  terpejam.


            Kepalanya  pusing.  Di  Nusantara,  belum  pernah  ada  kasus  kanker


            darah yang sembuh.


                Ia merasa hidupnya akan segera berakhir. Meski Dr. Emir sangat


            ahli dan alat dari Amerika sudah tersedia, akankah mukjizat terjadi?


            Yenni  semakin  pusing.  Ia  membuka  mata  memandang  pemuda  di


            sampingnya, tapi pandangannya kabur. Pemuda berbakat ini tak akan


            menjadi  miliknya.  Yenni  berusaha  menahan  tangis,  tapi  matanya


            sudah basah.


                "Wenbin, bisakah kita percepat mobil?" bisiknya.


                Su  Wenbin  diam.  Pikirannya  kacau.  Sinar  matahari  sore


            menyilaukannya. Ia memindahkan gigi ke posisi lima, menginjak gas,

            mobil melesat cepat.


                Sesampai di rumah, Bai Wenying dan pengacara Zhou Mi melihat


            Yenni  masuk  dengan  langkah  berat.  Su  Wenbin  mengikutinya  dari


            belakang. Yenni bertanya pelan pada Wenying:


                "Benarkah, Kak Wenying?"


                Wenying  diam-diam  mengeluarkan  tiga  lembar  hasil  tes  dari


            tasnya, "Menurut Dr. Emir, ini masih tahap awal. Kamu harus percaya


            diri."


                Yenni menerima kertas itu, matanya yang berkaca-kaca tak bisa

                                                           243
   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247   248