Page 428 - Gabungan
P. 428
menikah, tetanggaku Untung baru saja kehilangan istri. Dia lebih
muda, tampan, baru 30-an tahun, baik hati, sahabatku selama 20
tahun..."
"Tuan Bai!" Yati memotong.
"Yati, lebih baik kau menikah dengannya.... Tunggu di sini, aku
akan bicara padanya."
"Tuan Bai!" Yati menghalangi jalan, "Kau benar-benar tidak mau
aku? Jangan kira aku seperti malam itu, sembarangan tidur dengan
pria lain. Kau harus paham: gadis Nanyang seperti kami merasa
sangat beruntung bisa hidup dengan orang Tionghoa. Jika aku bukan
perawan, kau boleh mengusirku!"
"Yati, kau salah paham lagi. Kau belum mengertiku sekarang, nanti
akan paham. Jika kau wanita jahat, aku tidak akan biarkan kau berdiri
di sini. Aku tahu kau gadis baik, Weng Dong juga pria baik. Karena
kalian baik, aku mau menjodohkan.... Yati, putra sulungku jauh lebih
tua darimu. Jika percaya padaku, anggap aku ayah angkatmu!...
Pikirkan baik-baik, aku tidak akan salah mencarikan jodoh untukmu!"
"Tuan Bai!" Yati menangis tersedu. Terlalu tersentuh, ia
membiarkan Bai Datou pergi.
Bai Datou masuk ke rumah Untung.
Untung sedang duduk termenung memandang foto mendiang
istrinya. Bai Datou duduk diam di sampingnya. Saat Untung
428

