Page 432 - Gabungan
P. 432

"Tuan Bai! Telur rebus sudah siap, makan dulu! Kata dokter, minum


            alkohol  saat  perut  kosong  tidak  baik!"  Yati  buru-buru  membawa


            beberapa telur rebus ke meja samping sofa.


                "Baik!"  Bai  Datou  dengan  senang  mengupas  telur,  menuang


            segelas lagi.


                "Selamat pagi, Tuan Bai!" Untung keluar dari kamar tidur.


                "Selamat  pagi,  Untung!"  Bai  Datou  bersemangat  makan  telur


            buatan Yati, menikmati anggur Tionghoa yang harum. Ia mengajak


            Untung dan Yati:


                "Untung! Yati! Ayo minum bersama! Haha! Semalam aku bermimpi


            bertemu Lani lagi!"


                "Bermimpi  lagi!"  Untung  tersenyum  kecut.  Bagi  dia,  ini  sudah


            kesekian kalinya Bai Datou bilang bermimpi bertemu Lani.

                "Tuan Bai! Dengan ketulusanmu, Tuhan pasti tersentuh!" kata Yati.


                "Benar,  Yati!  Kali  ini  aku  benar-benar  melihatnya  dengan  jelas!


            Untung! Aku juga melihat putra bungsuku Bai Wenjie, persis seperti


            Insinyur  Su  Wenbin!"  Bai  Datou  menghabiskan  anggurnya,  berdiri,


            berjalan limbung.


                "Tuan Bai!" Yati berteriak, buru-buru menyangga Bai Datou. Bai


            Datou berdiri tegak, menggeleng, membungkuk, menuang setengah


            gelas lagi, berkata:


                "Tidak  apa!  Aku  bisa  jalan.  Aku  sehat.  Syukur!  Akhirnya  aku

                                                           432
   427   428   429   430   431   432   433   434   435   436   437