Page 427 - Gabungan
P. 427
"Sakit apa?"
"Batuk darah."
"Sudah dikuburkan?"
"Sudah. Aku tinggal sendirian di gubuk itu, sangat menakutkan!
Tuan Bai, terimalah aku!" Tanpa menunggu jawaban, Yati meletakkan
bungkusan di kursi, mengambil Wenhao dari tangan Bai Datou,
mencium pipi kecilnya.
"Baiklah!" kata Bai Datou.
"Di mana Nyonya Bai?" tanya Yati.
"Meninggal!" jawab Bai Datou pelan.
Yati seolah menemukan tempat berlindung. Ekspresinya lega. Ia
memandang sekeliling ruangan, lalu pada Bai Datou yang sedang
merenung dan dua anak yang bermain di lantai, berkata lembut:
"Tuan Bai! Aku masih perawan. Aku akan menyayangi anak-anak
ini."
"Yati, kau salah paham. Kau mau membantu urusan rumah tangga,
aku senang. Aku akan membayarmu."
"Tuan Bai! Aku hanya ingin hidup selamanya bersamamu, tidak
perlu gaji!"
"Tidak! Yati, aku tidak bisa menerimamu! Kau tidak mengerti
kesulitanku!... Aku tahu kau tidak punya siapa-siapa. Jika mau
427

