Page 71 - Gabungan
P. 71

Kenangan masa lalu tak terhindarkan muncul di benaknya.


                Itu terjadi pada awal tahun 1957.


                Bai  Zhongwu  yang  berusia  21  tahun,  setelah  berselisih  kecil


            dengan  ayahnya,  Bai  Datou,  kembali  ke  bengkel  sepeda  "Hu  Ji"


            tempatnya  bekerja  selama  tiga  tahun.  Sebelumnya,  berkat


            kecerdasan dan keterampilan tangannya, ia dengan cepat naik dari


            magang  menjadi  teknisi.  Meskipun  bos  Hu  memperlakukannya


            dengan baik, Zhongwu merasa bekerja untuk orang lain tidak akan


            memberinya  masa  depan  yang  cerah.  Ia  ingin  membuka  bengkel


            sepedanya sendiri. Awalnya, ia meminta modal pada ayahnya, tetapi


            Bai Datou menolak karena menganggap Zhongwu masih muda dan


            kurang pengalaman. Ketika ayahnya akhirnya setuju, malah terjadi


            perampokan oleh perampok. Gudang tempat menyimpan jagung dan

            kopi habis terbakar. Bai Zhongwu mengeluh tentang nasibnya yang


            buruk  dan  akhirnya  kembali  ke  "Hu  Ji"  sebagai  pekerja,  sekadar


            mengisi hari. Siapa sangka, takdir bisa berubah kapan saja.


                Suatu Sabtu sore di awal 1957, Bai Zhongwu tidak akan pernah


            melupakan  hari  itu.  Sore  yang  panas,  ia  duduk  di  bawah  pohon


            mangga  di  depan  "Hu  Ji",  menikmati  angin  sepoi-sepoi.  Langit


            dipenuhi  awan  gelap,  pertanda  hujan  akan  segera  turun.  Suara


            gemuruh  guntung  terdengar  dari  kejauhan.  Tiba-tiba,  ia  melihat


            seorang gadis Jepang berusia awal 20-an, berkulit seputih tepung,

                                                            71
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76