Page 73 - Gabungan
P. 73
kemungkinan tentara yang dinyatakan "hilang" selama perang masih
hidup. Berita tak terduga ini memberi harapan baru bagi Sachiko dan
ibunya. Setelah belajar bahasa Melayu sederhana selama setengah
tahun, Sachiko pun datang ke sini untuk mencari jejak ayahnya.
"Nyonya Sachiko, apakah dalam surat ayahmu disebutkan di
mana ia ditempatkan terakhir?" tanya Bai Zhongwu.
"Ayah bilang sejak 1943, ia ditempatkan di Distrik Selatan Kota
Naga. Dalam suratnya, ia sering menyebutkan bahwa ia berpatroli
hingga ke desa-desa," jawab Sachiko.
"Apakah ayahmu menceritakan keadaan desa-desa itu?"
"Ia sering menggambarkan pemandangan dan adat istiadat
setempat."
"Apakah Nyonya ingat nama desa yang disebutkan ayahmu?"
"Tunggu, aku akan cek." Sachiko membuka tas kecilnya,
mengambil sebuah buku catatan, dan membalik beberapa halaman.
"Nama desa yang sering disebut ayah antara lain Semboja, Kaliwangi,
Tanah putih, Rahayu, dan... satu lagi, Kau... tapi huruf terakhir tidak
jelas."
"Desa Kauman? Itu daerah pegunungan."
"Ya, benar! Ayah pernah menulis bahwa ia berburu di sekitar
Kauman dan bertemu harimau besar."
"Kalau begitu, ada petunjuk, Nyonya!"
73

