Page 75 - Gabungan
P. 75
sini. Kudengar setelah Perang Dunia II berakhir, banyak tentara
Jepang yang tidak mau pulang ke tanah air dan memilih tinggal di
Nanyang."
"Hmm," Sachiko mengangguk. Ia memperhatikan lalu lintas
sepeda yang ramai dan berkata,
"Di sini sepeda masih mendominasi. Di Jepang, sepeda motor dan
mobil semakin banyak."
"Motor? Mobil? Itu barang untuk orang kaya," kata Bai Zhongwu.
"Aku bisa suruh ibuku mengirimkan motor untukmu. Paman jauh
ibuku, Tuan Honda, punya pabrik motor dan mobil. Produknya sangat
laris di Jepang!"
"Nyonya Sachiko! Kalau begitu, bagaimana jika kau dan ibumu
pindah ke Nanyang untuk berbisnis? Jadi agen tunggal motor Honda
untuk wilayah Nanyang—pasti bisa menjual banyak dan untung
besar!"
Sachiko terbuai oleh ide bisnis yang diungkapkan Zhongwu.
"Lihatlah Nanyang kita ini. Iklimnya bagus, tanahnya subur. Tanam
apa saja, tanpa perawatan khusus, hasilnya melimpah! Dari segi
populasi, ini negara terbesar keenam di dunia. Dengan wilayah luas,
penduduk banyak, dan sumber daya alam berlimpah—tiga
keunggulan ini menjadikannya pasar ideal untuk penjualan
kendaraan. Setuju, Nyonya Sachiko?"
75

