Page 77 - Gabungan
P. 77
"Zhongwu, siapa ini...?"
"Ah, Ayah! Dia gadis Jepang, Tanaka Sachiko. Datang ke Nanyang
khusus mencari jejak keluarganya yang hilang belasan tahun lalu."
"Cepat mandi dan ganti baju, nanti masuk angin," kata Bai Datou.
Istri Wengdong Putiman, Yati, segera mempersilakan Sachiko
mandi. Saat Sachiko keluar mengenakan baju Yati, Zhongwu berkata,
"Nyonya Sachiko jadi semakin cantik dengan pakaian tradisional
Nanyang!"
Sachiko tersenyum memandangnya.
Yati mengamati tamu dari jauh itu dengan penuh minat.
Ketika Sachiko mengeluarkan foto dan bertanya kepada Bai Datou
dan Untung Budiman, Untung terbelalak ketakutan, lama tak bisa
bicara.
Bai Datou mengamati foto itu, lalu berkata, "Ini bukan Komandan
Tanaka Takeo? Ya, alisnya yang tebal seperti pedang memang ciri
khasnya. Tapi di daerah Rahayu dan Kauman, dia sering
memperkosa perempuan-perempuan baik! Oh, maaf, siapa nyonya
baginya?"
"Aku putrinya yang selamat, tinggal bersama ibuku."
"Maaf, aku bicara terlalu keras," Bai Datou menyesal. "Tapi
ayahmu memang dibenci warga sekitar. Saat ia hilang, pasukan
Jepang mencari puluhan tentara ke hutan dan desa, tapi tak ketemu.
77

