Page 82 - Gabungan
P. 82
pikirannya.
"Tidak mungkin! Pasti ada kesalahan dalam tes ini!"
Dokter Emil segera menandatangani formulir permintaan tes darah
baru. Sekarang, laporan tes kedua itu ada di hadapannya. Data dari
kedua laporan hampir identik, saling mengonfirmasi keakuratan
kesimpulannya.
Wajah Dokter Emil terasa panas, dan jantungnya berdegup
kencang. Setelah beberapa saat ragu, ia membuka laci dan kembali
mengisi formulir tes darah. Kebetulan, Kepala Perawat Sri Rahayu
masuk. Dokter Emil memberikan formulir itu padanya dan berkata:
"Tolong sampaikan pada perawat laboratorium untuk melakukan
tes sekali lagi dengan lebih teliti."
Sri Rahayu menerima formulir itu dan menatap Dokter Emil. Ia
menyadari ekspresi sang kepala perawat. Ia sendiri juga sadar bahwa
dalam hampir dua puluh tahun menjadi dokter militer, ia belum pernah
sekeras kepala seperti ini.
Saat senja tiba, ketika Sri Rahayu menyerahkan laporan tes darah
ketiga kepada Dokter Emil, tangannya terlihat gemetar. Dokter Emil
mengambil laporan itu tanpa bicara, membacanya sebentar, lalu
menghela napas. Tidak ada yang perlu diucapkan lagi—angka-angka
di sana sudah jelas dan tak terbantahkan.
Sudah waktunya pulang, dan pengunjung pasien pun mulai
82

