Page 42 - 37 Masalah Populer
P. 42
Ini menunjukkan bahwa yang tidak disebutkan Allah Swt dan tidak dilakukan Rasulullah
Saw bukan berarti mengandung makna haram, tapi mengandung makna boleh, hingga ada dalil
lain yang mengharamkannya. Dengan demikian, maka batallah kaedah:
ميرحتلا يضتقي كرتلا
“at-Tark: perkara yang ditinggalkan/tidak dilakukan Rasulullah Saw, berarti mengandung makna
haram”.
Baca dan fikirkan baik-baik!
Oleh sebab itu banyak sekali perbuatan-perbuatan yang tidak dilakukan Rasulullah Saw,
tapi dilakukan shahabat, dan Rasulullah Saw tidak melarangnya, bahkan memujinya. Berikut
contoh-contohnya:
Rasulullah Saw Membenarkan Perbuatan Shahabat,
Padahal Rasulullah Saw Tidak Pernah Melakukannya.
Ada beberapa perbuatan yang tidak pernah dilakukan Rasulullah Saw, tidak pernah beliau
ucapkan dan tidak pernah beliau ajarkan. Tapi dilakukan oleh shahabat, Rasulullah Saw
membenarkannya. Diantaranya adalah:
Shalat Dua Rakaat Setelah Wudhu’.
ْ
َ
ْ
َ
ْ
َ
يِف ُهَتلِمَع ٍ ل َ مَع ىَج ْ رأب يِنثِدَح ُل َ لاب اَي ِ رْجَعلا ِة َ لاَص َدْنِع ٍ ل َ لابِل َلاق مَّلَس َ و ِهْيَلَع َّ اللّ ىَّلَص يبَّنلا نأ َ َّ ُهْنَع َّ اللّ ي ِ ض َ ر َة َ رْي َ رُه يبأ ْ نَع
َّ ِ
َ
ُ
َ
ِ
ِ
ُ
ِ
ِ
َ
َ
َ
ْ
َ
َ
ْ
َ
ٍ راَهَن ْ وأ ٍ لْيَل ِةَعاَس يِف ا ً روُهَط ْ رَّهَطَتأ ْ م َل يِ نأ يِدْنِع ىَج ْ رأ ً لا َ مَع ُتلِمَع ا َ م َلاق ِةَّنَجلا يِف يَدَي َنْيَب َكْيَلْعَن َّ فَد ُتْعِمَس يِ نِإف ِ م َ لاْس ْ لإا
ِ
َّ
ُ
َ
َ
يِلَصأ ْ نأ يِل َ بِتُك اَم ِ روُهُْطلا َكِلذب ُتْيَّلَص َّ لاِإ
ِ
َ
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw berkata kepada Bilal pada shalat Shubuh,
“Wahai Bilal, ceritakanlah kepadaku tentang amal yang paling engkau harapkan yang telah
engkau amalkan dalam Islam? Karena aku mendengar suara gesekan sandalmu di depanku di
dalam surga”.
Bilal menjawab, “Aku tidak pernah melakukan amal yang paling aku harapkan, hanya saja aku
tidak pernah bersuci (wudhu’) dalam satu saat di waktu malam atau siang, melainkan aku shalat
dengan itu (shalat sunnat Wudhu’), shalat yang telah ditetapkan bagiku”. (HR. al-Bukhari).
Apakah Rasulullah Saw pernah melaksanakan shalat sunnat setelah wudhu’? tentu tidak
pernah, karena tidak ada hadits menyebut Rasulullah Saw pernah melakukan, mengucapkan atau
mengajarkan shalat sunnat dua rakaat setelah wudhu’. Jika demikian maka shalat sunnat setelah
42