Page 64 - IPA_BG_KLS_X_Rev
P. 64
telah dipelajari sebelumnya. Alternatif lainnya, jika alat ukur tidak tersedia,
guru dapat menggunakan alat ukur virtual atau menggunakan gambar contoh
hasil pengukuran. Guru dapat meminta salah satu perwakilan peserta didik
untuk melakukan demonstrasi.
Contoh:
Guru menunjukkan benda yang akan diukur, misalnya koin. Guru meminta
salah satu peserta didik untuk mengukur diameter koin tersebut.
Setelah itu, guru meminta seluruh peserta didik untuk menentukan luas
permukaan koin. Peserta didik diperkenankan menggunakan kalkulator.
Setelah itu, beberapa peserta didik diminta untuk menuliskan hasil
perhitungannya di papan tulis. Kemungkinan masalah yang terjadi adalah:
1. Peserta didik menuliskan hasil perhitungan dengan jumlah pembulatan
angka di belakang koma yang berbeda-beda.
2. Peserta didik menuliskan angka hasil pembulatan yang berbeda.
3. Peserta didik menuliskan seluruh angka hasil hitungan yang muncul
pada kalkulator.
Guru menyampaikan kesimpulan masalah:
“Menentukan luas koin merupakan salah satu contoh pengolahan data
hasil pengukuran. Namun, dapat dilihat bahwa hasil pengolahan data
dituliskan dengan cara yang berbeda-beda oleh beberapa peserta didik.
Pertanyaannya, bagaimana seharusnya hasil pengolahan data tersebut
dilaporkan? Bagaimana aturan pembulatan hasil perhitungan agar tidak
menuliskan seluruh angkanya?”
Setelah peserta didik diberi penjelasan mengenai masalah, guru dapat
mengorganisasikan peserta didik untuk belajar. Peserta didik diarahkan untuk
membentuk kelompok 3–4 orang. Kemudian, peserta didik diminta untuk terlebih
dahulu membaca materi tentang aturan angka penting pada buku peserta didik
secara individu. Setelah membaca, peserta didik diminta untuk mendiskusikan
beberapa hal mengenai aturan angka penting.
Panduan Khusus Bab I
Sistem Pengukuran dalam Kerja Ilmiah 47