Page 100 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 100
sangat kontras jika dibandingkan dengan perangkat unit komputer yang tersedia,
Kota Madiun, Jawa Timur yang 61% apakah memadai atau tidak.
sekolah jenjang SMP-nya memiliki Tantangan ini menyiratkan
komputer lebih dari lima unit. Namun perlunya kebijakan asimetris
demikian, data ketersediaan ini belum terhadap sekolah atau daerah
menggambarkan kondisi sebenarnya dengan kondisi yang beragam.
Tabel 3 | Jumlah Sekolah berdasarkan Ketersediaan Listrik, Internet, dan Komputer
Sumber: diolah dari Dapodik, 2024
2. Tantangan Kesiapan dan Kompetensi besar guru di kedua negara itu
Guru memiliki latar belakang
pendidikan yang tinggi (S2),
Guru menjadi salah satu faktor penentu tetapi kecepatan perkembangan
keberhasilan pembelajaran. Dalam teknologi dan tuntutan
konteks ini, inisiatif kebijakan pembelajaran koding dan KA,
pembelajaran koding dan KA berpotensi membuat guru dengan latar
menghadapi belakang pendidikan bukan
tantangan terkait kompetensi dan growth teknologi dan bukan pengajar
mindset (pola pikir berkembang) guru. STEM kurang percaya diri
Studi kasus pengenalan pembelajaran menghadapi perubahan tersebut
pemrograman dan berpikir komputasional (UNESCO, 2023; Kim s Kwon, 2023).
di India menunjukkan keterbatasan
kapasitas guru karena latar belakang Di Indonesia, indikasi tantangan
pendidikan guru yang beragam menjadi kompetensi guru dalam
tantangan dalam implementasi kebijakan pembelajaran koding dan KA
ini di sekolah (Sharma, 2024). Bahkan di terlihat saat pembelajaran jarak
negara maju seperti Singapura dan Korea jauh dilaksanakan pada masa
Selatan, kesiapan guru dalam pandemi COVID-16. Laporan studi
pembelajaran koding dan KA pun tetap UNICEF (2020), menunjukkan
menjadi tantangan. Meskipun sebagian terdapat 67% guru yang melaporkan
kendala dalam mengoperasikan