Page 21 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 21
Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Ǫuick penguasaan literasi dasar yang
Win, dan Program Prioritas Presiden, yang sejalan dengan upaya
menjadi landasan kebijakan untuk meningkatkan daya saing
memastikan transformasi pendidikan global (Ananiadou s Claro, 2006).
berjalan efektif. Salah satu inisiatif utama Dari sisi ekonomi berkelanjutan,
dalam implementasi strategi ini adalah kemampuan
penguatan literasi digital, koding, dan dalam koding dan KA membuka
kecerdasan artifisial (KA) dalam kurikulum peluang ekonomi baru,
pendidikan dasar dan menengah. Program mendukung inovasi, dan
ini tidak hanya bertujuan meningkatkan mendorong pertumbuhan industri
daya saing sumber daya manusia digital, sehingga memungkinkan
Indonesia di tingkat global, tetapi juga generasi muda berkontribusi pada
mendukung percepatan pembangunan ekonomi kreatif,
ekosistem ekonomi digital yang inklusif sehingga merupakan kebutuhan
dan berkelanjutan. dalam mempersiapkan masa
depan peserta didik.
Pembelajaran koding dan kecerdasan
artifisial (KA) memiliki kaitan erat dengan Lebih jauh, dalam konteks inovasi
konsep Asta Cita, delapan tujuan strategis dan teknologi untuk
nasional yang ingin dicapai oleh pembangunan, pendidikan
Pemerintah Indonesia. Asta Cita keempat berbasis koding dan KA mencetak
berbunyi: “Memperkuat pembangunan generasi inovator yang mampu
sumber daya manusia (SDM), sains, berkontribusi pada penelitian
teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi serta pengembangan teknologi
olahraga, kesetaraan gender, serta guna menyelesaikan berbagai
penguatan peran perempuan, pemuda, tantangan
dan penyandang disabilitas.” Sementara sosial. Selain itu, aspek
Asta Cita kelima berbunyi: “Melanjutkan pemerataan akses pendidikan
hilirisasi dan industrialisasi untuk bermutu juga dapat diperkuat
meningkatkan nilai tambah di dalam dengan program pembelajaran
negeri.” Integrasi pembelajaran koding koding dan KA untuk memastikan
dan KA dalam pendidikan memungkinkan semua peserta didik, tanpa
pemanfaatan teknologi secara optimal memandang latar belakang sosial-
untuk mendukung pembangunan nasional. ekonomi, memperoleh
Dalam aspek penguatan sumber daya kesempatan belajar yang setara
manusia (SDM) berkualitas, pembelajaran (Celik dkk., 2022; Kamalov, 2023).
ini mengembangkan keterampilan abad Tak kalah penting, penguatan
ke- 21, seperti berpikir kritis, kreatif, dan identitas nasional tetap terjaga,
kemampuan pemecahan masalah, serta karena teknologi dapat digunakan
untuk
mengangkat dan mempromosikan