Page 23 - Naskah Akademik Pembelajaran Koding dan Kecerdasan Artifisial Pada Pendidikan Dasar dan Menengah (2)
P. 23
Dalam mendukung kebijakan layanan kecerdasan artifisial untuk
pendidikan bermutu untuk semua, Program personalisasi pembelajaran,
Prioritas Kementerian Pendidikan Dasar memungkinkan pengalaman
dan Menengah (Kemendikdasmen) telah belajar yang lebih sesuai
dirancang untuk menjawab tantangan dengan
pendidikan di era digital. Fokus utama kebutuhan individu. Dengan
program ini mencakup penyediaan sarana dan ekosistem pembelajaran yang
prasarana yang memadai, peningkatan inklusif dan
kualitas tenaga pendidik, serta berkeadilan, pendidikan di Indonesia
pengembangan kurikulum yang lebih adaptif diharapkan tidak hanya
terhadap kebutuhan zaman. Selain itu, mampu mencetak generasi
program ini juga menitikberatkan pada yang berdaya saing tinggi,
pemerataan akses pendidikan, termasuk tetapi
layanan pendidikan inklusif bagi peserta didik juga memastikan bahwa tidak
dengan kebutuhan khusus, pembiayaan ada anak yang tertinggal
afirmatif bagi peserta didik dari keluarga dalam memperoleh akses
kurang mampu, serta pembentukan pendidikan berkualitas.
lingkungan sosial-budaya yang mendukung Melihat keberhasilan
proses pembelajaran. negara-negara seperti
Dalam konteks pengembangan talenta unggul, Singapura, India, Tiongkok,
pemerintah berupaya memberikan Australia, dan Korea Selatan
kesempatan yang lebih luas bagi peserta didik dalam mengintegrasikan
untuk mengembangkan minat dan bakat pembelajaran koding dan KA
mereka di berbagai bidang, termasuk dalam ke dalam
literasi digital, koding, dan sistem pendidikan mereka,
kecerdasan artifisial. Indonesia perlu mengambil
Kemendikdasmen menjadikan langkah strategis agar tidak
transformasi digital sebagai agenda utama tertinggal dalam revolusi
dalam penguatan sistem pendidikan dasar digital global. Upaya ini dapat
dan menengah. Penguatan kurikulum dimulai dengan mengadaptasi
berbasis teknologi, pelatihan bagi tenaga kurikulum berbasis
pendidik dalam pemanfaatan teknologi teknologi, memberikan
informasi, serta penyediaan akses pelatihan intensif bagi tenaga
infrastruktur digital menjadi langkah pendidik, serta memastikan
strategis yang diambil untuk memastikan pemerataan akses terhadap
kesiapan peserta didik dalam menghadapi infrastruktur digital di
tantangan masa depan. Salah satu inovasi seluruh daerah. Selain itu,
yang didorong adalah pemanfaatan pendekatan pembelajaran
berbasis projek
(Project-Based