Page 13 - JALUR REMPAH
P. 13
Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI | xiii
Ambon) diperdagangkan dan diangkut dengan kapal menuju China melalui
dua jalur perniagaan yaitu, pertama adalah “jalur utara” melalui Laut Sulu dan
Laut Sulawesi, serta kedua adalah “jalur selatan” melalui Laut Jawa. Cengkeh
asal Maluku itu kemudian melalui Laut Natuna Utara dibawa menuju Cina atau
negeri-negeri di wilayah Asia Timur. Cina membutuhkan cengkeh asal Maluku
itu untuk digunakan sebagai obat-obatan tradisional dan parfum. Dari Maluku,
cengkeh ini kemudian dikapalkan ke beberapa kota di bagian barat Nusantara
seperti Palembang dan Malaka. Dari Palembang, cengkeh kemudian dikirim
kembali ke Cina, Jepang dan Korea. Ekspor cengkeh asal Maluku ke Eropa
meningkat sejak akhir abad ke-14, dan Cina sejak akhir abad ke-14 semasa
Dinasti Ming telah memulai ekspansi ke wilayah Asia Tenggara. Esai Ptak
berguna dan juga memberi perspektif dalam melihat bagaimana perjalanan
cengkeh asal Kepulauan Maluku diperdagangkan dan diangkut hingga sampai
ke Cina atau bagian barat Nusantara melalui “jalur utara” atau rute Borneo dan
“jalur selatan” atau rute Jawa.
Karya Kenneth Hall berjudul A History of Early Southeast Asia: Maritime
Trade and Societal Development 100-1500 mencakup periode yang panjang
5
dibandingkan karya Meilink-Roelofsz, Reid dan Ptak. Hall menjelaskan
sejarah Asia Tenggara sebelum terjadinya kontak secara intens dengan bangsa
asing dalam perniagaan. Hall juga menguraikan pembentukan negara dan
tatanegara di Asia Tenggara. Ada korelasi antara lingkungan ekonomi maritim
Asia Tenggara dengan pertumbuhan atau perkembangan politik di kawasan
ini. Ada hal penting dalam uraian Hall yang menguraikan tatanegara pada Jawa
Kuno, dalam hal ini Hall memperlihatkan relasi perniagaan antara pesisir yang
secara geografis sebagai muara sungai atau hilir berkaitan erat dengan hulu
sebagai tempat penanaman padi dan lada. Sistem perdagangan aliran sungai
(riverine) telah berkembang di zaman kuno di Jawa, Sumatera dan negeri-
negeri lainnya di Asia Tenggara.
Karya Adrian B. Lapian berjudul Pelayaran dan Perniagaan Nusantara
Abad Ke-16 dan 17 membahas dua hal penting. Pertama, tentang relasi
6
perdagangan di wilayah Indonesia bagian timur. Perniagaan di Indonesia
bagian timur telah menggunakan dua jalur yakni jalur selatan yang lebih
5 Diterbitkan Lanham: Rowman and Littlefield, 2011.
6 Diterbitkan Depok: Komunitas Bambu, 2008.