Page 140 - JALUR REMPAH
P. 140
126 | Jalur Rempah dan Dinamika Masyarakat Abad X - XVI
kemakmuran bagi Tuban dan penguasanya. Tome Pires menggambarkan
Tuban bukan sebagai kota perniagaan dan pusat perdagangan. Tuban bahkan
tidak memiliki pelabuhan yang layak untuk berlabuhnya kapal-kapal yang
relatif besar dan berat. Tuban hanya memiliki tempat berlabuh terbuka yang
berjarak cukup jauh dari kota. Pada dasarnya Tuban menjadi pelabuhan
128
makmur, karena menjadi kota pelabuhan Majapahit. Pelabuhan Tuban
129
memperoleh kemakmuran perdagangan, karena dari kebijakan ekspansi
Majapahit ke seberang lautan yang menjadikan Tuban sebagai pelabuhan
keberangkatan untuk perjalanan laut ke Maluku. Bahkan toponimi Tuban pun
banyak digunakan dalam berbagai nama tempat di Maluku. 130
Gambar 3.6 Dermaga Boom Tuban yang masih beroperasi hingga saat ini
Sumber: Dokumentasi Direktorat Sejarah, 2017
128 Pelabuhan Tuban langsung berhadapan dengan Laut Jawa. Selain itu, penghubung antara
kota pelabuhan dengan pedesaan pengahasil produk pertanian melalui jalan darat. Untuk hal ini lihat.
Pires. Op.cit. Suma Oriental, hlm. 190.
129 Di Jawa peperangan antara kota-kota Islam di pantai utara dan kerajaan Hindu Majapahit
merupakan pertikaian yang cukup lama, dengan akibat orang Hindu mundur ke arah timur. Kekayaan
karena perdagangan dan teknologi militer sepanjang abad ke-16 membantu meningkatkan kekuatan
kota-kota pelabuhan seperti Demak, Jepara, Tuban, Gresik dan Surabaya. Untuk hal ini lihat. Reid.
Op.cit. Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga … Jilid 2, hlm. 75-76.
130 Pigeaud. Op.cit. Java in The Fourtenth Century…, hlm. 33